Manusia Silver 'ngamen' di perempatan jalan Ibu Kota tengah jadi perhatian masyarakat. Tak jarang aktivitas itu dilakukan oleh anak belasan tahun, contoh kecilnya adalah Chandra dan Jodi.
Lantas apa motivasi keduanya mencari uang dengan menjadi Manusia Silver?
"Kalau gue sendiri sih bang, uang makan lah. Kita kayak gini orang melihatnya beda nggak cuma ngamen kita cari hal yang beda aja," kata Chandra ditemui detikcom, di kawasan Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Kamis (25/6/2020).
"(Soal inspirasi) Dari dulu udah ada kayak gini (Manusia Silver). Jadi gue udah tahu udah ada (manusia Silver) kayak gini, pengen ngikut. Ya yang Kotu termasuk jadi patung," lanjut Jodi.
Sementara itu, sebelum giat menjadi Manusia Silver, kedua juga sempat ngamen di jalanan.
Namun, diakui Chandra, dia sudah menjadi Manusia Silver sejak empat tahu lalu. Awalnya Chandra menjajal Manusia Silver di kawasan perempatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
"Kalau di lampu merah sini baru-baru. Kalau di lampu merah Pasar Rebo lumayan lama dari 2016," kata Jodi.
Sementara itu, untuk menjadi karakter Manusia Silver, Jodi mengaku hanya butuh tinta sablon dan minyak. Dengan waktu pengerjaan kurang dari 3 menit, untuk melumuri seluruh badan dengan modal Rp 15-20 ribuan.
![]() |
"Bahan sablon bahan silver. Kagak ilang kena air. Ini campuran minyak entar kan kalau mandi pake sunlight nanti ilang. Sebadan 3 menit kurang. Kalau modal tergantung setoran, terkadang ada yang Rp 20 ribu, yang Rp 15 ribuan," kata Jodi.
Di sisi lain aktivitas jalanan itu, diakui Chandra dan Jodi, mereka tak luput dari intaian Satpol PP. Bahkan Chandra mengaku sendiri pernah diciduk.
"Pernah," kata Chandra.
"Kalau saya alhamdulillah, selama silver ini belom pernah ketangkep, tapi kalau selama ngamen pernah. Aman. Tapi kalau ada Pol PP, ya was-was juga," kata Jodi.
Meski harus telanjang di tengah jalan, sebagai Manusia Silver, Jodi mengaku pernah merasa malu. Namun apa boleh buat karena demi mencari nafkah remaja yang berusia 17 tahun itu rela melakoni perannya di jalan.
"Kagak juga sih, tapi ada malu-malunya juga. Namanya cari duit, ya ngapain malu," kata Jodi.
Sementara, sejak menjadi Manusia Silver, Jodi mengaku sudah mampu membeli ponsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Joker: Asal Mula Si Badut Gila |
"Sempet beli hp, hampir dua minggu ya. Itu pun ya, kan hp yang harganya Rp 300 ribuan," kata Jodi.
Di sisi lain, kedua orang tua mereka tahu apa yang dilakukan anak-anaknya. Sebagai anak, Jodi mengaku ingin menunjukkan bahwa dirinya mandiri menghadapi kehidupan yang keras.
"Pengen nunjukin sama orang tua bisa belajar mandiri, hidup mandiri biar nggak ngerepotin orang tua. Orang tua kerja, bapak kalau yang tiri kerja di Ragunan tiket. Bapak kandung udah almarhum," punkas Jodi.
(fbr/nu2)