Lukisan yang dibuat tahun 1960 itu bertemakan kerakyatan dan pernah menjadi kontroversi di kalangan seni rupa beberapa tahun lalu. Isu mengenai lukisan palsu bermula ketika kolektor Oei Hong Djien membuka Museum OHD dan menerbitkan sebuah buku.
Banyaknya koleksi lukisan yang diduga palsu itu memicu perdebatan. Kurator pameran 'Lini Narasi Baru', Sally Texania, menuturkan mahakarya Hendra Gunawan itu harus dipajang kali ini.
"Lukisannya masuk ke dalam kategori 'konflik, intrik, dan perdebatan besar'. Karena itu masuk revolusi intrik, karyanya memformulasikan apa itu Ke-Indonesia-an," ungkap Sally ketika diwawancara detikcom di Museum Seni Rupa dan Keramik, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Rabu (16/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karyanya kan gede banget. Jadi saat itu nggak ada sambungan yang pas. Makanya terlihat seperti itu," tutur Sally.
Lebih dari 80 karya koleksi Museum Seni Rupa dan Keramik di kawasan Kota Tua, ditampilkan. Penasaran melihatnya? Pameran dibuka untuk umum mulai tanggal 17 Oktober 2019 hingga 31 Januari 2020 (Selasa - Minggu pukul 08.00 WIB - 17.00 WIB, museum tutup pada hari senin) di Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta.
(tia/nu2)