"Kalau hari ini dari sore sampai malam hari dipusatkan di Benteng Fort Rotterdam Makassar. Kegiatanya banyak hari ini, mulai pembacaan puisi, lapak baca, pentas budaya, perkusi, tarian dan teater akan tampil memeriahkan Makassar International Writers Festival (MIWF)," kata Weny, Humas MIWF, ditemui di Benteng Rotterdam, Jalan Pasar Ikan, Kecamatan Ujung Padang, Makassar, Jumat (4/5/2018).
Lebih lanjut, menurut Weny kegiatan ini sebagai upaya lebih mencintai buku, menambah minat baca masyarakat, budaya dan seni dari Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Vivi Aprilia mengatakan Makassar International Writers Festival (MIWF) cukup bagus, lantaran menambah pengetahuan dan ilmu tentang budaya Indonesia.
"Cukup bagus acaranya kak, apalagi kita bisa tambah wawasan melalui buku-buku, ada budaya dan seni juga diajarkan disini," terangnya.
Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini berharap kegiatan ini bisa terus digelar setiap tahunya, agar masyarakat paham tentang pentingnya ilmu pengetahuan melalui buku dan budaya di Indonesia.
"Paling tidak ini bisa digelar setiap tahunya kak, biar kita bisa tambah pengalaman dan ilmu juga," harapnya.
Makassar International Writers Festival (MIWF) yang ke delapan digelar tanggal 2 - 5 Mei 2018 di Fort Rotterdam dan sejumlah kampus serta lokasi lainnya di Makassar.
Mengambil tema utama Voice/Noise, MIWF tahun ini mengedepankan sejumlah topik penting yang relevan dengan kondisi saat ini, baik di Makassar, Indonesia maupun dalam konteks global: 20 tahun Reformasi Indonesia, Pilkada Serentak 2018 dan persiapan menuju Pilpres 2019 yang membuat masyarakat kembali menyaksikan kegaduhan politik dan banjir informasi dan berita terkait pemilihan umum.
Serta tumbuhnya kerjasama-kerjasama antar-komunitas di dunia untuk merespons berbagai fenomena kemasyarakatan dan semakin maraknya kolaborasi sastra dan kebudayaan lintas-negara yang digerakkan secara mandiri oleh warga global.
(mah/mah)