Lelaki itu menggeser kursi kecil di sisi kakinya. Lalu, ia naik dan berdiri di atas kursi itu untuk membubuhkan cat di bagian tertentu di atas kanvas lukisannya yang belum selesai. Mengenakan topi ushanka dan memperlihatkan tato di lengannya, ia menarik perhatian di antara lalu lalang orang yang tengah menghadiri malam pembukaan Bazaar Art Jakarta 2016 di Grand Ballroom The Ritz Carlton, Pasific Place.
Di bagian lain, di panggung utama, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tengah berpidato, untuk kemudian menggunting pita menandai dibukanya perhelatan yang akan dipersembahkan bagi masyarakat umum mulai Jumat (26/8) besok hingga Minggu (28/8). Dalam tiga hari, publik pecinta seni di Jakarta dan sekitarnya bisa menyaksikan, mengapresiasi dan mengikuti pameran lukisan dan seni rupa, berbagai penampilan seni pertunjukan dan diskusi dengan seniman.
Oky Rey Montha, pelukis kelahiran 1986, yang menampilkan atraksi "live painting" itu, hanyalah satu dari puluhan seniman yang tampil di acara itu. Umumnya, karya-karya para seniman tersebut ditampilkan melalui kurasi yang dilakukan oleh galeri. Ada 42 galeri yang bergabung, 23 di antaranya dari mancanegara, yakni dari Singapura, Malaysia, Filipina, Jepang, Korea, Taiwan, Hong Kong hingga Prancis, Spanyol dan Amerika.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fantasia dari dunia antah-berantah juga mewarnai lukisan Iqi Qoror berjudul 'Sekoci yang Terdampar'. Lukisan berukuran 200 x 160 cm tersebut memadukan sejumlah unsur di atas kanvas yakni acrylic, cahrcoal dan wool. Terlihat lima sosok berjas rapi mengelilingi sebuah perahu kecil. Anehnya, kepala sosok-sosok itu tidak memiliki wajah dan indra dan hanya merupakan bulatan berwarna merah.
![]() |
Tentu saja, "fantastic tale" hanyalah satu dari beragam tema yang bisa ditelusuri pada sekitar total 1500 karya seni yang dihadirkan dalam perhelatan ini. Pelukis senior Sri Astari Rasjid misalnya, menampilkan lukisannya yang berangka tahun 2008, berjudul 'Contestants' (405 x 180 cm; oil on canvas). Lukisan ini menampilkan tiga perempuan dalam busana berwarna mencolok, dengan masing-masing mencitrakan sosok yang mewakili Barat, Indonesia dan India. Mereka memegang mikrofon dan sedang beraksi menyanyi. Uniknya, mereka berdiri dengan latar belakang Candi Borobudur.
![]() |
Adapun pelukis Cucu Ruchyat, yang bernaung di bawah Zola Zulu Gallery, menampilkan karya-karya lukis yang bernuansa cerah-terang penuh warna dan merekam sebuah dunia yang dihuni oleh sosok-sosok yang subur-makmur, kocak dan karikatural. Salah satunya adalah lukisan berjudul 'Picnic' produksi 2016 yang dibandrol dengan harga Rp 180 juta.
![]() |
Sejak hadir pertama kali pada 2009, Bazaar Art Jakarta telah menjadi salah satu agenda seni tahunan yang ditunggu kehadirannya oleh para seniman, kolektor, kurator dan pecinta seni. Tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-8. Sesuai dengan namanya, hajatan ini merupakan persembahan dari Majalah Harper's Bazaar yang sejak 2000 menerbitkan edisinya dalam Bahasa Indonesia.
"Sejak pertama kali digelar, Bazaar Art Jakarta telah bertransformasi menjadi art fair kebanggaan, menjadi ajang kolaborasi seniman handal dan menghadirkan cara menikmati karya seni yang lebih interaktif melalui program-program yang telah dirancang," ujar Vivi Yip selaku Fair Director Bazaar Art Jakarta 2016.
Program-program yang dimaksud, antara lain berbagai diskusi yang mempertemukan 'art' dengan film, arsitektur, musik dan fashion. Selain itu, publik pecinta seni juga bisa mengikuti workshop mural. Bagi yang memiliki anak kecil, bisa diikutkan acara Kid's Painting Competition. Semua acara digelar di area Grand Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, sepanjang hari selama akhir pekan ini. Datang saja setiap hari, dan "nongkrong" seharian di lokasi, karena selain mengapresiasi lukisan dan karya seni lainnya, juga bisa menikmati pertunjukan, antara lain Neo Wayang Art Performance yang merupakan kolaborasi unik ibu dan anak, yakni sutradara Nia Dinata dan Gibran Nicholau Papadimitriou.