Pengajuan permohonan penetapan ahli waris almarhumah Mpok Alpa di Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang dijadwalkan pada Kamis, (11/12/2025) lalu, terpaksa ditunda. Penundaan dilakukan lantaran salah satu pemohon, Sherly, putri kandung Mpok Alpa, tidak dapat dihadirkan karena sempat hilang kontak.
"Proses persidangan mundur, karena kan enggak ada si Sherly. Karena kan kalau Sherly bisa tanda tangan, kalau yang lain enggak bisa tanda tangan. Jadi perwalian saya sendiri," ujar Aji Darmaji saat ditemui di Studio Trans TV, Selasa (16/12/2025).
Meski sempat membuat khawatir, Aji memastikan bahwa kondisi Sherly kini sudah diketahui dan dalam keadaan baik. Kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi Aji dalam menjalani peran sebagai orangtua tunggal.
"Saya lebih arahin lagi, yang lebih baik lagi. Kalau ada masalah, jangan semuanya dibawa sampai ke Bapak ya kan, Adik ya kan, enggak dikasih tahu. Karena kan si Kakak nih punya orangtua, walaupun cuma sebelah kayak gitu kan. Dia ke mana-mana harus ngomong. Permasalahannya apa, di pelajaran, atau di dirinya, atau problem pribadi, pasti nanti saya tanya kayak gitu. Bagaimanapun orangtua harus tahu, problem-nya apa penyebabnya apa, kayak gitu," bebernya.
Aji juga mengakui bahwa mendidik anak perempuan memiliki tantangan tersendiri. Menurutnya, komunikasi dan kedekatan emosional menjadi kunci utama agar anak tetap terbuka kepada orang tua.
"Sulit, karena kita enggak tahu apa yang dia mau. Tapi saya selalu bilang, 'Kalau punya teman, Abi enggak ngelarang, ajak ke rumah. Keluar dari pintu depan, pulang pun dari pintu depan. Jangan ngumpet-ngumpet. Apapun yang terjadi, cerita,'" ungkapnya.
Namun, Aji mengungkapkan Sherly jarang curhat kepada dirinya.
"Kalau curhat enggak. Lebih ke minta. 'Bi ini transfer ini Bi', iya lebih banyak minta anak perempuan ketimbang anak laki. 'Bi beli ini nih Bi, ini nih' gitu. 'Bi, reimburse-an nih' gitu," ungkapnya.
Selama ini, Sherly disebut lebih sering berdiskusi dengan sang ibu semasa Mpok Alpa masih hidup. Namun, Aji berusaha lebih memahami kondisi tersebut.
"Dulu waktu masih ada almarhum juga terbuka sama saya. Cuma sekarang nih saya lebih menguasai anak-anak maunya apa, arahnya ke mana," ungkapnya.
Namun, Aji mengaku sebagai sosok ayah yang disegani oleh Sherly. Menurutnya, satu pesan singkat darinya sudah cukup membuat sang anak segera pulang ke rumah.
"Kalau Mamanya nyerahin kayak gini nih. Misalnya jam 9 malam si Kakak belum balik. Dia WA apa, 'Si Kakak belum balik'. Dia tahu kalau saya udah nge-WA, 'Di mana Kak?' Dia gak pakai dijawab tapi dia pulang. Langsung pulang kayak gitu. Kalau Mamanya mungkin debat-debat kali ya, debat-debat apa. Kalau saya langsung WA 'Di mana Kak?' Pulang langsung. Setengah jam udah sampai rumah. Kayak gitu," ungkapnya.
Terkait pergaulan, Aji mengaku tidak pernah melarang anaknya berteman dengan siapa pun selama masih dalam batas positif dan beradab.
Soal pakaian Aji agak sedikit lebih punya aturan ketat. Seperti gak terlalu pendek buat atasan dan bawahan.
"Lewatin di atas dengkul saya gak kasih, saya tegor. Kelihatan udel saya gak kasih. 'Biar kamu gak pakai jilbab, yang penting badan kamu (tertutup) rapat'. Saya lebih ke situ. Jadi kalau saya ada di rumah, gak berani pakai pakaian pendek juga, keluar juga gak berani pakaian pendek kayak gitu. Jadi saya lebih memperhatikan hal dari pakaian. Jangan sampai kita ngundang syahwat laki-laki, gak boleh," bebernya.
Ia juga menerapkan pengawasan ekstra, termasuk izin menginap.
"Kalau itu penting, dia nginep rumah teman, tapi yang jelas temannya siapa? Kayak gitu. Nanti video call, saya video call. 'Mana temannya?' Kayak gitu. 'Oh berarti ramai-ramai' hati udah tenang kayak gitu. Sejauh ini sih belum pernah nginep-nginep ya, jarang kayak gitu. Bahkan temannya banyak ada yang nginep ke rumah," ungkapnya.
Aji pun mengakui bahwa perhatian dan pengawasannya lebih besar diberikan kepada anak perempuan dibandingkan anak laki-lakinya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Ke perempuan lebih ekstra. Saya lebih khawatir karena kuliahnya jauh. Kalau anak laki-laki masih main di sekitar rumah," pungkasnya.
(fbr/aay)