Beradu peran dalam satu judul film dengan anak sendiri seringkali menjadi pedang bermata dua bagi seorang aktor senior. Di satu sisi ada rasa bangga, tapi di sisi lain, bayang-bayang isu nepotisme kerap menghantui.
Hal inilah yang disadari betul oleh Wulan Guritno saat putri sulungnya, Shaloom Razade, terpilih membintangi film horor terbaru bertajuk Malam 3 Yasinan. Pada film tersebut Wulan Guritno menjadi produser dan juga pemain.
Wulan Guritno dan Shalom untuk pertama kalinya berada dalam satu frame. Namun, alih-alih memberikan karpet merah, Wulan justru menerapkan standar profesionalisme yang ketat dan melepaskan atribut keibuannya selama berada di lokasi syuting.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tolak Nepotisme, Kualitas Jadi Utama
Wulan Guritno mengungkapkan keterlibatan Shaloom Razade dalam proyek ini murni keputusan sutradara, tanpa ada campur tangannya. Aktris senior ini sempat merasa keberatan di awal proses casting saat Shalom ingin ikutan.
"Aku sempat note, 'Jangan Shaloom-lah. Malas saja nanti ada suara-suara sumbang soal nepotisme atau mainin anaknya sendiri'," ujar Wulan.
Namun, sang sutradara, Yannie Sukarya, meyakinkan Shaloom terpilih karena kemampuan atau nama besar ibunya.
Begitu produksi dimulai, Wulan menegaskan posisinya bukan sebagai ibu, melainkan sebagai sesama aktor (co-actors). Ia menolak untuk menggurui Shaloom di lokasi syuting, sebuah prinsip yang ia pegang teguh terhadap lawan main mana pun.
"Aku memperlakukan dia di lapangan bukan sebagai ibu, tapi seperti aku berlaku ke co-actors lain. Kalau ada diskusi, ya diskusi sebagai sesama aktor. Aku gak bisa tiba-tiba bilang 'Gak kayak gitu aktingnya', karena itu ranahnya sutradara," tegas Wulan.
Dinamika Unik
Menariknya, dalam film ini mereka memerankan karakter yang saling membenci sebagai ibu dan anak tiri. Situasi ini memberikan ruang eksplorasi yang unik bagi hubungan keduanya. Perempuan berusia 27 tahun itu mengaku momen ini menjadi kesempatan lucu untuk meluapkan emosi pada sang ibu dalam konteks profesional.
"Mungkin kesempatan buat Shaloom maki-maki aku. Mungkin ada dendam kesumat selama hidup dengan larangan-larangan saya, dia tumpahkan di film ini," canda Wulan.
Wulan Guritno dan Shaloom Razade jumpa pers film Malam 3 Yasinan di Panglima Polim, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025). Foto: Muhammad Ahsan Nurijjal/detikcom |
Hal ini dibenarkan oleh Shaloom. Ia menceritakan satu adegan di mana ia harus membentak karakter Wulan.
"Pas aku ngebentak, kru malah ketawa-tawa dan minta diulang. Kayak, 'Ayo lagi! lagi!'," kenang Shaloom. Meski demikian, Shaloom menegaskan bahwa hal tersebut murni kebutuhan peran demi membangun chemistry yang antagonistik.
Serius atau Tidak Sama Sekali
Di balik keseruan di lokasi syuting, Wulan tetap menyelipkan nilai-nilai parenting yang tegas. Ia ingin anaknya mengerti bahwa dunia seni peran bukan sekadar popularitas, melainkan kerja keras dan tanggung jawab mental.
Sebelum syuting dimulai, Wulan memberikan ultimatum kepada putrinya.
"Kakak serius gak? Kalau diterima ayo, tapi jalani dengan hati, ikhlas, dan serius. Jangan bikin gue malu," ucap Wulan menirukan pesannya pada Shaloom.
Tantangan tersebut dijawab Shaloom dengan dedikasi total. Demi memerankan dua karakter sekaligus dalam film ini, Shaloom rela menurunkan berat badan hingga 7,5 kilogram dalam dua minggu, belajar biola, hingga menarik diri dari pergaulan untuk mendalami peran.
Melihat proses keras yang dijalani sang anak, Wulan merasa lega. Shaloom kini memahami beratnya profesi yang digeluti ibunya selama ini.
"Sekarang aku gak perlu menjelaskan lagi kerjaan gue kayak apa. Anak-anak jadi paham dan menerima, karena ternyata jiwa seni itu ada di diri mereka juga. Pesanku cuma satu, kerjakan dengan hati. Kalau gak dari hati, mending gak usah," pungkas Wulan.
(pus/pus)












































