Aktor Epy Kusnandar telah dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Kamis (4/12/2025) pagi. Di tengah suasana duka, putra almarhum, Quentin Stanislavski Kusnandar, mengenang sosok sang ayah sebagai guru sekaligus figur yang hebat.
"Banyak ilmu yang aku dapat dari dia, tapi belum sampai cukup, tapi sudah ditinggal duluan," ujar Quentin dengan mata sembap di TPU Jeruk Purut, Kamis (4/12/2025).
Salah satu momen emosional bagi Quentin adalah mengenai rencana pendidikannya. Ia mengungkapkan sempat bimbang memilih kampus untuk jurusan Film dan Televisi (FFTV).
Namun, ia menyadari keinginan tersirat sang ayah agar dirinya menimba ilmu di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), tempat Epy dulu ditempa menjadi aktor.
"Sempat mempertimbangkan banyak kampus, sampai terpilihlah suatu kampus, tapi sepertinya Papi gak setuju. Padahal cuma diam saja. Cuma Bunda tahu gitu lho, kalau Papi pasti penginnya aku masuk IKJ," tutur Quentin.
Baca juga: Suasana Proses Pemakaman Epy Kusnandar |
Melihat sejarah dan kedekatan emosional sang ayah dengan kampus tersebut, Quentin akhirnya memantapkan hati.
"Aku pun juga karena dari waktu masih kecil sering ke sana, ya jadi aku pasti bisa merasa jadi rumah sendiri di sana," tambahnya.
Di samping itu, Quentin sering mendapat pelajaran privat langsung dari Epy. Mulai dari membedah naskah hingga mendalami karakter.
Namun, Quentin mengakui terkadang ilmu yang disampaikan ayah terlalu filosofis dan sulit dicerna, sehingga membutuhkan bantuan sang ibu, Karina Ranau, sebagai penerjemah.
"Kadang Papi itu punya teknik sendiri bagaimana saat membedah skrip, mengetahui cara membedah karakter, terus detail kecil-kecil yang penting, itu diajarin semua," jelasnya.
"Tapi gara-gara aduh itu kayaknya memang ilmunya Papi yang terlalu dalam, kadang aku suka gak ngerti. Terus kalau sudah, nanti diperlurus lagi sama Bunda. Bunda pasti dengerin. Terus nanti kalau misalnya aku sama Bunda berdua, nanti bakal dijelasin lagi apa maksud Papi," kenang Quentin.
Berbeda dengan beberapa peran garang yang pernah memainkan Epy di layar kaca, Quentin mengungkapkan di rumah sang ayah adalah sosok yang tenang. Ia bahkan heran karena ayahnya hampir tidak pernah marah saat mengajarnya.
"Papi tuh kalau lagi belajar bareng, gak pernah marah. Soalnya yang kebagian marah Bunda. Dan aku ngerasa kenapa, kenapa gak marah sih? Marah, marah saja," ungkapnya.
Quentin juga mengenang kebiasaan unik sang ayah di rumah.
"Karena gak pemarah, dia pendiam. Dia suka keliling-keliling ruangan sambil gak tahu mau ngapain. Kadang Bunda juga sampai kesal, 'Ngapain sih bolak-balik, bolak-balik?'" ceritanya.
Quentin juga membeberkan salah satu impian besar Epy Kusnandar yang belum terwujud. Yakni membangun ruang kreatif di lahan rumah mereka.
"Banyak banget (rencana). Salah satunya, ini yang paling penting sih, rumah yang di Jagakarsa. Kalau misalnya sudah lunas, mau dijual. Terus mau dibeliin tanah, terus dibangun ruang kreatif. Nanti mau bikin rumah, mau bikin kelas teater, dan bikin kebun kalau Papi pengin berkebun di sana," papar Quentin.
Baca juga: Pesan Epy Kusnandar Sebelum Meninggal |
Terkait lokasi pemakaman, Quentin membenarkan bahwa ayahnya sempat berpesan ingin dimakamkan di kampung halamannya di Garut, Jawa Barat. Namun, keluarga memutuskan di Jakarta demi alasan akses ziarah.
"Papi memang terakhir dulu bilang kalau mau dimakamin di Garut. Cuman keluarga, termasuk aku, ngerasa kalau misalnya di Garut aksesnya agak susah. Jadi kalau mau menjenguk gak bisa sesering kalau misalnya di dekat sini. Biar lebih dekat kali ya, jadi biar kita bisa berkumpul ke sini lagi dengan mudah," tutupnya.
Simak Video "Video Karina Ranau Dampingi Jenazah Epy Kusnandar di Ambulans: Papi I Love You"
(fbr/mau)