Konflik rumah tangga penyanyi dangdut Ratu Meta tampaknya masih jauh dari kata selesai. Proses perceraian yang dijalani dengan Yogi Rinaldi terus berlarut-larut.
Hal itu membuat pelantun Sakitnya Luar Dalam tersebut mengaku capek. Bukan hanya proses hukum yang lambat, kasus dugaan KDRT yang dilaporkannya pun disebut masih tertahan di kepolisian.
"Capek saya nunggu perceraian selesai, apalagi dia melakukan banding. Sampai saat ini saya bertahan lihat anak-anak saja, sudah lelah," ujarnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Putusannya itu belum memuaskan, ya masa dua anak hanya dikasih Rp 5 juta, itu berat banget buat saya dan anak-anak, apalagi asuransi pendidikan dan kesehatan saya bayar itu lebih dari Rp 5 juta," lanjutnya.
Meta tak habis pikir seorang ayah yang punya kemampuan finansial besar justru tidak maksimal menafkahi anak-anaknya. Ia juga membandingkan biaya pengasuh anaknya yang jomplang dengan besaran dana yang diberi suami.
"Kok ada ayah setega itu anaknya masih kecil-kecil, yang ngasuh saja bayarannya dua orang itu lebih dari segitu. Sudah berbulan-bulan baru ngasih Rp 3 juta, itu anak-anaknya bukan anak tikus, bukan juga anak kucing, perawatan kucing saja mahal, apalagi ini anak manusia," tuturnya.
Ia juga mengingatkan bahwa sejak awal pernikahan, Yogi sudah mengetahui dirinya seorang selebritas yang punya biaya hidup tidak sedikit.
"Padahal dia itu pengeluarannya besar per bulannya bisa ratusan juta di banknya itu. Saya ngomong seperti ini ada bukti print out-nya di satu buku tabungan bank, belum buku tabungan lain punya dia," katanya.
Kuasa hukum Meta, Machi Achmad, membenarkan bahwa pihak Yogi Rinaldi mengajukan banding terkait putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur.
"Kami menunggu 14 hari, tetapi belum inkrah karena tergugat melakukan upaya banding. Kami menerima memori banding pada tanggal 20 Oktober 2025 dan kami juga telah menyiapkan kontra memori banding," katanya.
Menurutnya, pihak tergugat keberatan atas nilai nafkah yang telah ditetapkan. Yogi juga disebut belum pernah berusaha menjalin komunikasi dengan anak-anaknya.
"Dia juga keberatan juga terkait nafkah iddah senilai Rp 9 juta kepada klien kami, padahal itu tidak besar, karena klien kami butuh pakaian, nafkah dan klien kami juga butuh tempat tinggal, sebab hingga kini masih ngontrak. Dia juga belum pernah hubungin anak-anaknya," tuturnya.
(mau/pig)











































