.webp)
Kisruh Ashanty dengan mantan karyawannya, Ayu Chairun Nurisa, masih berlanjut. Ayu kini menjadi tersangka atas kasus pemalsuan dokumen dan penggelapan uang perusahaan Ashanty di Polres Tangerang Selatan.
Ashanty bisa dibilang mulai sedikit bernapas lega mengenai kasus ini. Namun ia tak mau asal bicara dalam menjelaskan perasaannya saat ini.
"Ya, aku ya, iya, aku juga tahu berita itu, karena pasti kan kita juga dikabarin sama kuasa hukum. Tapi kan beliau gak hadir, jadi mungkin ada panggilan kedua ya. Kalau panggilan kedua gak hadir juga ya berarti kan gak kooperatif gitu. Itu saja sih," ujar Ashanty di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (18/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan Ashanty tak ingin menegaskan dirinya puas mengenai hasil pemeriksaan polisi. Meski begitu ia kelihatan lebih santai.
"Aku tuh (semisal) pengin orang tuh harus dipenjara gitu, aku pengin orang tuh harus tersiksa. Itu gak pernah ada di dalam rumus hidup aku. Aku diajarin sama orang tuaku ya," papar Ashanty.
Meski begitu, Ashanty seakan memberikan kode untuk tak ada kata damai dari masalah ini. Ia ingin semua berjalan seperti yang sudah dilaporkan.
Namun Ashanty juga sempat dilaporkan Ayu atas dugaan tindak perampasan dan akses ilegal. Dua laporan tersebut teregistrasi di Polres Jakarta Selatan dengan nomor LP/B/3442/IX/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA dan LP/B/3440/IX/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
Bukan hanya Ashanty, Ayu juga melaporkan Aris Maulana Akbar dan kawan-kawan di Polres Tangerang Selatan terkait dugaan perampasan. Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP/B/2055/1X/2025/SPKT/POLRES TANGERANG SELATAN/POLDA METRO JAYA.
(pig/mau)
