.webp)
Perseteruan antara Rayen Pono dan Ahmad Dhani telah memasuki babak baru yang lebih personal. Bagi Rayen Pono, kasus ini bukan lagi sekadar masalah hukum, tetapi sudah menyangkut harga dirinya yang sudah diinjak-injak.
Penyanyi berusia 42 tahun itu menegaskan gak akan pernah mencabut laporannya karena tidak ada ruang untuk perdamaian. Hal ini disebabkan tidak pernah ada itikad baik yang ditunjukkan oleh Ahmad Dhani.
"Narasi damai itu gak ada. Apa yang mau ditutup? Pintunya aja gak ada," kata Rayen Pono saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa diremehkan menjadi pemicu utama mengapa Rayen Pono bersikeras melanjutkan proses hukum ini hingga tuntas.
"Intinya orang ini sudah meremehkan gue, mengecilkan gue. Orang itu yang tersisa cuma harga diri," bebernya.
Sikap ini diperlihatkan dengan sumpahnya untuk tak lagi menganggap keberadaan Ahmad Dhani jika suatu saat bertemu.
"Gue gentleman ya, gue akan lakukan apa yang gue bilang. Ketemu dia di mana pun, gue akan anggap manusia ini gak ada!" tegasnya.
Sebelumnya, Rayen Pono telah melaporkan Ahmad Dhani ke Bareskrim Polri pada 23 April 2025. Laporan ini kemudian terdaftar dalam nomor LP/B/188/IV/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI, pada 23 April 2025.
Pasal yang disangkakan adalah Pasal 156 KUHP, kemudian Pasal 315 KUHP dan atau Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 16 Juncto Pasal 4 huruf B, UU RI No 40 Tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.
(ahs/pus)
