Anak Zaskia Adya Mecca, Kala, beberapa waktu lalu menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus pemukulan oleh oknum TNI terhadap staf ibunda, Faisal, saat mengantarnya sekolah. Kala sempat mengalami trauma hingga dibawa ke psikolog.
Kala menjalani pemeriksaan selama kurang lebih enam jam. Untuk menjaga kenyamanannya sebagai anak usia 12 tahun itu, proses dilakukan di tempat yang dirasa aman agar tekanan mentalnya bisa diminimalisir.
Paman Kala, Haykal Kamil, menceritakan betapa berat proses tersebut bagi keponakannya. Ia menjelaskan Kala harus membuka kembali kejadian yang membuatnya ketakutan, mengingat detail yang traumatis demi menjalani proses hukum tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata kan (Kala) harus membuka kotak Pandora ya, ada emosi, ada kenangan yang gak baik, ada trauma yang harus dibuka," kata Haykal Kamil saat ditemui di Studio Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025).
Setelah pemeriksaan tersebut, Kala mengaku kelelahan. Haikal menyebut itu yang dikatakan Kala.
"Kala mengaku sangat lelah secara mental, dengan berkata, 'Wah, capek banget, Paman'," beber Haykal Kamil.
Keluarga Kala mendapatkan dukungan dari banyak pihak terkait. Karena Kala masih di bawah umur, ia menerima fasilitas pendampingan dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) serta pengacara guna membantunya melewati proses sebagai saksi dan korban yang difasilitasi oleh negara.
Seiring berjalannya waktu, kondisi Kala secara emosional mulai menunjukkan pemulihan. Dari yang semula mengalami gangguan tidur dan rasa takut, kini ia sudah bisa beristirahat dengan lebih tenang malamnya.
"Awalnya dia sempat gak bisa tidur setiap malam, tapi alhamdulillah sekarang dia udah bisa balik tidur dengan tenang, jadi bisa lebih nyenyak," ujar Haykal Kamil.
Keluarga mengambil langkah berhati-hati agar trauma Kala tidak kembali muncul. Atas saran psikolog, mereka memilih untuk tak membahas ulang peristiwa penganiayaan secara terbuka di hadapan Kala.
"Kita yang memberitahu (pada Kala) kalau orangnya sudah ditangkap, sudah diamankan. Tapi memang atas panduan dari psikolog, untuk tidak membahas peristiwa ini secara berulang kepada Kala," jelas Haykal Kamil.
(ahs/pus)