Nama pesinetron Nadya Almira menjadi perbincangan hangat di media sosial. Ini terjadi setelah kasus kecelakaan yang melibatkannya 13 tahun lalu kembali mencuat.
Korban kecelakaan itu adalah seorang pria bernama Adnan. Hingga kini Adnan masih mengalami dampak fisik serius.
Saat itu, kasusnya diselesaikan secara kekeluargaan. Nadya disebut telah memberikan bantuan finansial untuk biaya perawatan korban, dan ketegangan hubungan kedua pihak mereda.
Namun, unggahan media sosial dari Hanny, adik korban, pada September 2025, kembali menghidupkan isu ini. Ia menyebut bahwa tanggung jawab yang belum sepenuhnya ditunaikan oleh pihak Nadya.
Ada juga isyarat kalau Nadya menarik diri dan menjauh dari mereka. Hal itu menjadi alasan mengapa keluarga akhirnya angkat bicara. Kedua belah pihak juga sempat dipertemukan di podcast Denny Sumargo dan hubungan mereka berangsur membaik.
"Perubahannya sih ya sekarang Kak Nadia lebih mau menghubungi, udah maksudnya silaturahminya jalan gitu. Kalau kemarin-kemarin kan ya kehilangan kontak," kata Hanny saat diwawancarai di Studio Trans TV, Kamis (9/10/2025).
Hanny mengaku bahwa selama ini keluarga juga mendapat bantuan dana dari beberapa pihak, termasuk keluarga dekat.
"Kalau dari keluarga sih emang ada bantuan dana ya, gak ngilangin juga gitu. Karena kan maksudnya dengan kerjaan saya dan gaji yang lumayan, keluarga-keluarga juga sebagian ada yang bantu dana," imbuhnya.
Kondisi Adnan hingga kini masih memprihatinkan. Sang ibu, Sugiarti, menyampaikan bahwa Adnan masih terbaring lemah dengan sejumlah komplikasi kesehatan.
"Kondisi sekarang ya masih tiduran, karena sebelah kiri lumpuh. Makan masih diselang di hidung, obat kita kasih lewat selang. Hari ini ganti selangnya, Insya Allah Sabtu kita terapi, belajar makan, belajar nelen, dan latihan gerak supaya aktif kembali," jelas Sugiarti.
Selain terapi, Adnan juga dikabarkan akan menjalani operasi kembali. Hal itu karena adanya luka yang belum sepenuhnya sembuh.
"Masih ada yang bolong, takut kena tulang, kata dokternya takut infeksi. Tapi alhamdulillah karena kita panggil perawat, diurusnya bagus. Cuma cairannya masih basah dikit, itu harus dijahit lagi," lanjutnya.
Mengenai harapan sembuh, keluarga hanya bisa pasrah dan berdoa.
"Waduh, harus sabar banget ya. Kita berharap mukjizat Allah aja," ucap sang ibu.
Hanny juga mengungkapkan bahwa biaya pengobatan Adnan sejak awal sudah mencapai ratusan juta rupiah.
"Yang biaya rumah sakit awal itu hampir Rp500 juta, tapi dikurangi jadi Rp385 juta. Itu pun dari pihak Nadya ngasihnya nggak sekaligus, tapi dicicil langsung bayar ke rumah sakit, bukan ke keluarga," terang Hanny.
Ia juga menyebut bahwa pada tahun 2013 belum ada BPJS, sehingga seluruh biaya ditanggung pribadi. BPJS baru mulai membantu setelah 2014.
"2013 belum ada kayaknya dia. 2014 baru ada BPJS, baru bisa meringankan untuk kontrol, rawat, dan pasang pen di rahangnya," ujarnya.
Di tengah ramainya pemberitaan, Hanny juga merasa perlu meluruskan isu yang berkembang. Pihaknya membantah peristiwa itu sebagai tabrak lari.
"Aku juga sedikit mau meluruskan ya, dari pihak keluarga sejak awal tidak pernah membuat statement tabrak lari. Kemarin tuh ada beberapa media yang ambil potongan-potongan dan bilang tabrak lari, jadi sekarang saya yang kena hujat, padahal dari keluarga gak pernah bilang itu," tegasnya.
(fbr/aay)