Kepergian Hotma Sitompoel meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia hukum di Indonesia.
Sosok pengacara kondang itu tak hanya dikenal karena kiprah di pengadilan, tetapi juga karena dedikasinya terhadap lembaga bantuan hukum dan pelayanan kepada masyarakat kecil.
Anak mendiang, Ditho Sitompoel, mengungkap pesan terakhir ayahnya berkaitan erat dengan nilai perjuangan yang selama ini dijaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Value pelayanan buat orang miskin dan teraniaya, itu emang udah terus disampaikan ke kita berkali-kali" kata Ditho Sitompoel saat menggelar konferensi pers di rumah duka kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025)
Ditho Sitompoel menegaskan warisan ayahnya bukan sekadar bangunan atau benda fisik, melainkan nilai-nilai yang hidup dan menyentuh hati banyak orang.
"Bagi kami, penerus pak Hotma, nilai-nilai yang ditinggalkan kepada kami dalam pelayanan di LBH Mawar Saron sangat menyentuh kami. Sehingga itu yg terus akan kami perjuangkan," bebernya.
Sementara itu, juru bicara keluarga, Philipus Sitepu, juga membagikan pesan terakhir yang disampaikan Hotma Sitompoel menjelang kepergiannya.
"Pak Hotma selalu bilang begitu, 'Saya minta maaf atas apa yang pernah saya lakukan, baik yang saya sengaja, maupun yang saya tidak sengaja, saya meminta maaf'. Itu sih yang terakhir disampaikan Pak Hotma," ucap Philipus Sitepu.
Rangkaian prosesi persemayaman dijadwalkan berlangsung hingga Sabtu (19/4/2025) pagi, sebelum jenazah Hotma Sitompoel dimakamkan di San Diego Hills, Karawang Jawa Barat.
(ahs/wes)