Komedian Unang pernah merasakan sakit yang sulit dijelaskan. Unang saat berjuang untuk sembuh ingin mengakhiri hidupnya.
20 tahun lalu, Unang mengalami masalah pada tubuhnya. Sedang asyik ngobrol dengan istri dan duduk-duduk di lantai, Unang tiba-tiba kesulitan bangun.
"Saya duduk di lantai, pada saat bangun itu jam 5 sore mau ke magrib, saya mau bangun nggak bisa tegak (badan), sakit luar biasa. Saya jalan begini (nunduk) saya ke UGD saat itu (pakai alat-alat) tempel, monitor, dokter bilang, 'Mas Unang ini sehat nggak ada sakit apa, jantung sehat. Mas Unang rehat saja di rumah sakit seminggu'. Saya tidur kayak udang, bongkok aja, ke kiri capek ke kanan capek," cerita Unang saat di studio Brownis, Transmedia, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seminggu dirawat, Unang berangsur-angsur pulih. Namun, rasa sakit itu kerap muncul dan menghilang. Kondisi ini terjadi kurang lebih 10 tahun.
Beberapa waktu lalu, komedian berusia 61 tahun itu menceritakan di mana dirinya nyaris mengakhiri hidup. Dia merasakan adanya bisikan yang menyuruh dirinya untuk menyentuh batin dan hatinya.
Kala itu, dia melihat sebuah gunting rumput. Meski berhasil menghindari benda tajam tersebut, ternyata Unang melihat benda lainnya, yakni kape. Alat itu yang membuat Unang melukai diri sendiri.
"10 tahun saya berproses, masuk tahun kesebelas ada kayak semacam bisikan, 'Sudah sentuh hatimu di dalam dengan telunjuk. Nggak bisa, saya bilang.' Saya nengok anehnya ada gunting rumput dan (sadar) udah nempel di sini (di dada). Nggak-nggak, saya taruh, nggak jadi. Di samping saya taruh itu ada kape, ujungnya runcing. Kenapa saya ambil itu," sesal Unang dengan dirinya yang justru mengambil kape.
Menggunakan kape tersebut, Unang melukai bagian dadanya. Saat itulah keluarga melarikan Unang ke rumah sakit.
"Itu saya bolongin bagian ini (dada), nggak ada rasa sakit. Begitu saya cabut, saya kayak sudah limpung. Saya masuk ambulans saya tahu, cuma kata keluarga jangan dibunyikan (sirine) ambulans kasihan nanti takut tetangga. Sampai rumah sakit, di rumah sakit saya satu bulan itu," ungkapnya.
Dua anak Unang, Arya dan Aryo mengakui ayahnya kala itu kerap melakukan hal aneh. Namun, keluarga terus memberikan semangat kepada Unang.
Kondisi itu yang membuat Unang tak bisa bekerja dan ambil job. Sampai akhirnya dia menemukan profesi baru sebagai perajin tongkat kayu.
Unang menegaskan sakitnya itu sembuh berkat Al-Qur'an.
Jika Anda memiliki pemikiran bunuh diri, jangan ragu untuk segera menghubungi psikolog dan psikiater terdekat. Kunjungi laman www.intothelightid.org/cari sebagai laman yang didedikasikan untuk mencari layanan kesehatan mental terdekat. Laman pertolongan pertama bagi orang dengan pemikiran bunuh diri juga dapat dibaca di www.intothelightid.org/tolong.
(pus/tia)