Komedian Isa Bajaj, sudah 2,5 tahun meninggalkan Jakarta dan tinggal di Magetan, Jawa Timur. Isa Baja memilih pindah ke kampung halamannya demi mengurus ibunda, Supiyah.
Saat pandemi COVID-19, dua tahun Isa Bajaj tak pernah diperbolehkan pulang ke kampung oleh kedua orang tuanya. Pada saat itu, masih diberlakukan proses karantina untuk mereka yang baru datang dari Ibu Kota. Setelah bisa kembali pulang kampung, kesehatan ibunda Isa Bajaj tidak baik-baik saja.
"Setelah 2 tahun itu, pengin pulang pas ibu udah sakit-sakit. Pada saat itu sudah cuci darah seminggu dua kali, cuma belum terlalu ngedrop, maksudnya masih bisa jalan sendiri. Pas begitu (saya) pulang makin nge-drop, sempat yang hampir 6 sampai 8 bulan ibu harus saya bopong," cerita Isa Bajaj dilihat dari Rumpi: No Secret, Jumat (5/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik nama lengkap Isa Wahyu Prastantyo itu ingin pulang dan pindah tinggal di kampung demi bisa merawat ibu. Meski pada saat itu ibunda terus bertanya soal nasib pekerjaan Isa Bajaj di Jakarta.
"Saya tuh malah kepingin sama ibu, ibu saya kepikiran kerjaan saya. Saya kayak stres, jadi beban itu saat saya belum menemukan apa yang harus saya lakukan di Magetan itu, enam bulan itu nggak tahu ngapain, tabungan makin terkuras. Dulu saya punya koleksi motor-motor lawas sudah out juga akhirnya, sampai akhirnya saya bisa usaha warung makan, bikin nasi tempong, namanya Warung Eropa," ungkapnya.
Cowok berusia 42 tahun itu memulai usaha penjual nasi tempong untuk membiayai kehidupan di kampung. Isa Bajaj menetap di Magetan untuk bisa merawat ibunda yang harus cuci darah seminggu dua kali.
"Saya bakal tahu apa yang terjadi sama ibu, saya siap nggak siap. Ya gimana ya kehilangan seorang ibu, kalau lihat sakitnya ibu selain cuci darah harus transfusi darah sebulan sekali. Akhirnya saya sampai sekarang donor darah 2 bulan sekali, gantian ibu selalu kebantu sama darah-darah orang," tutur Isa dengan mata berkaca-kaca.
Pada Selasa, 19 September 2023, ibunda yang menjadi alasan Isa Bajaj pindah ke kampung, meninggal dunia. Isa Bajaj menemani sampai sang bunda menghembuskan napas terakhirnya.
Isa Bajaj selalu berusaha memenuhi apa yang diinginkan oleh ibunda pada masa hidupnya. Isa Bajaj merasa sangat bahagia bisa menyenangkan ibunda.
"Nggak pernah kepikiran saya gantiin masakin orang tua, gantiin baju ibu, mandiin ibu, pulang kampung setelah dari kehidupan di Jakarta. Pembelajaran buat saya," ucapnya.
"Dulu kita kecil diperlakukan seperti itu sama ibu dan bapak. (Saya merasa) Oh ternyata seperti ini. Nggak ada (menyesal) saya senang sekali bisa senangi ibu dan bapak, makanya saya nggak kepikiran balik ke Jakarta," tukas Isa Bajaj.
(pus/wes)