Yudha Arfandi tersangka pembunuhan Dante (6 tahun), anak laki-laki dari Tamara Tyasmara dan Angger Dimas menjalani reka ulang 115 adegan pembunuhan. Salah satu yang menjadi perhatian media adalah sesaat jelang menenggelamkan Dante, Yudha Arfandi sempat menengok ke kiri dan kanan.
Menurut Efriandi sebagai kuasa hukum Yudha Arfandi, kliennya terdistraksi oleh kegiatan pelatihan renang yang berlangsung di kolam yang sama.
"Jadi menurut pengakuan tersangka di dalam penyidikan bahwa saat dia menengok ke kiri dia mendengar teriakan dari pelatih. Ada kegiatan pelatihan renang juga di sekitar situ, dia tertarik melihat kegiatan itu," kata Efriandi saat ditemui di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut dikatakan Efriandi juga sudah disampaikan ke penyidik pada saat pemeriksaan. pihak Yudha Arfandi membantah menengok kiri dan kanan untuk melihat CCTV.
"Di dalam keterangan penyidik bukan melihat CCTV tapi melihat adanya satu kegiatan lain di kolam renang itu yang bersuara keras," tutur Efriandi.
"Sudah dicatat dalam penyidikan bahwa itu bukan dalam rangka memantau CCTV melainkan ada kegiatan tertentu pelatihan di mana suaranya keras, itu mengalihkan perhatian dia makanya nengoknya sekilas aja. Bukan seperti sangkaan sebelumnya melihat CCTV," jelasnya.
Soal sengaja menarik dan menenggelamkan Dante, pihak Yudha Arfandi tetap berdalih hal tersebut merupakan bagian dari latihan pernapasan.
"Itu pun sudah dia dalam penyidikan bahwa itu dalam rangka pelatihan pernapasan, terus melatih agar tidak panik dan takut dengan air, itu udah disampaikan juga," katanya.
Sementara itu, Tamara yang melihat rekonstruksi juga mengaku emosional. Dia juga geram ketika sampai di lokasi diteriaki oleh sekelompok orang yang mengklaim sebagai keluarga dan teman-teman Yudha Arfandi.
Tamara Tyasmara kepada detikcom lewat sambungan telepon mengatakan tak menyangka dan sangat kaget diteriaki oleh orang-orang yang dia sebut sebagai keluarga dan teman Yudha Arfandi.
"Ya keluarganya kan di situ pada teriak-teriak ngatain aku. Segala aku diminta jujur segala macam. 'Tamara jujur kamu!'" cerita Tamara Tyasmara.
Tamara Tyasmara yang sejak awal menahan emosi karena melihat Yudha Arfandi semakin merasa geram dan bingung. Dia merasa seharusnya yang teriak seperti itu kepada Yudha Arfandi.
"Ya apa yang aku harus jujur? Aku udah jujur loh. Terus mereka bilang juga difitnah, jadi mereka kayak nyudutin aku," ungkapnya.
"Makanya pas sampai dalam, aku langsung ke Arfandi gitu. Teriakan mereka itu nggak banget, nggak menghargai mereka yang lagi rekonstruksi," kata Tamara Tyasmara.
Tamara Tyasmara memohon pada penyidik untuk bisa melihat rekonstruksi di kolam renang. Tamara sendiri pada saat kejadian dugaan pembunuhan terjadi tidak ada di lokasi.
(tia/pus)