Asa Vincent Rompies Menyoal Nasib Anak di Sekolah Usai Terlibat Bullying

Asa Vincent Rompies Menyoal Nasib Anak di Sekolah Usai Terlibat Bullying

Muhammad Ahsan Nurrijal - detikHot
Jumat, 23 Feb 2024 09:07 WIB
Vincent Rompies
Vincent Rompies menyoal nasib sekolah anak. Foto: Ahsan Nurrijal/ detikHOT
Jakarta -

Vincent Rompies mendampingi putranya yang menjadi saksi dalam aksi bully Geng Tai. Anak Vincent Rompies terseret karena diduga masuk dalam 8 terduga pelaku bully.

Polres Tangerang Selatan, Kamis (22/2/2024) memeriksa 8 saksi dalam kasus bullying. 8 saksi itu didampingi orang tua sampai pengacara, termasuk anak Vincent Rompies.

"Sangat kooperatif dan kinerjanya saya sangat mengapresiasi dari kinerja dari teman-teman kepolisian di Polres Tangsel ini. Insyaallah berjalan lancar," kata Vincent Rompies di Polres Tangsel, Kamis (22/2/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemeriksaan dilakukan dikatakan Vincent Rompies sejak pukul 11 siang hingga sekitar pukul 8 malam. Meski tak ingat berapa pertanyaan yang ditanyakan oleh penyidik, Vincent Rompies mengatakan semua berjalan dengan kooperatif.

"Aduh nggak inget itu. Kita nggak ingat sih berapa pertanyaannya, tapi alhamdulillahnya lancar semua, bisa berjalan, tadi juga lancar-lancar juga, dan Pak Polisinya pada baik-baik semua," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Vincent Rompies menegaskan status sang anak saat ini masih menjadi saksi dalam proses hukum yang diproses di Polres Tangsel.

"Ya masih saksi. Masih saksi," kata Vincent Rompies.

Namun, untuk nasib anak di sekolah, Vincent Rompies seolah tak mau gegabah bicara. Vincent Rompies mengatakan masih menunggu proses dari sekolah.

"Itu kita belum tahu ya, masih proses juga," jawab Vincent Rompies soal nasib anak di sekolah.

Sedangkan sekolah sudah mengeluarkan rilis resmi terkait sanksi yang diberikan kepada siswanya yang terlibat kasus bullying Geng Tai yang juga menyeret nama anak Vincent Rompies.

Melalui keterangan resmi yang diterima detikcom, pihak sekolah telah mengeluarkan siswa yang terlibat dalam bullying tersebut.

"Insiden kekerasan yang dialami oleh siswa kami dilakukan oleh sejumlah siswa lainnya, yang terjadi di luar lingkungan sekolah dan di luar jam sekolah. Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif. Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas BINUS SCHOOL," kata Haris Suhendra selaku Humas Binus School Education dalam keterangan resminya, Rabu (21/2/2024).

Siswa lain yang menyaksikan perundangan tersebut mendapatkan sanksi dari pihak sekolah.

"Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras," Tutut Haris Suhendra.

Mengingat kasus perundungan ini melibatkan anak di bawah umur, pihak sekolah merahasiakan identitas siswa-siswa yang terlibat di dalamnya.

"Menyadari bahwa insiden ini melibatkan anak-anak di bawah umur, kami memohon pengertian dari seluruh publik terhadap posisi sekolah untuk tidak dapat membagikan detail terkait privasi baik korban maupun semua yang terlibat dalam insiden ini," ujar Haris Suhendra.

Pihak sekolah juga akan bersifat kooperatif untuk membantu pihak kepolisian dalam membereskan kasus ini.

"Mengingat insiden ini telah berada di ranah hukum, kami berkomitmen untuk kooperatif membantu segala proses investigasi dari pihak berwajib," ucap Haris Suhendra.




(pus/wes)

Hide Ads