YA sudah dilakukan penangkapan dan kini sedang ditahan di Polda Metro Jaya karena perbuatannya membunuh anak Tamara Tyasmara, Dante beberapa waktu lalu.
Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, dokter Nathanael menjelaskan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan psikologi terhadap YA. Untuk hasilnya sampai saat ini belum ada ditemukan indikasi YA gangguan jiwa.
"Selama pemeriksaan, tersangka cukup kooperatif dan tidak ditemukan indikator gangguan jiwa yang berat," ungkap dokter Nathanael saat ditemui di Polda Metro Jaya, Senin (12/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter Nathanael juga menjelaskan sampai saat ini YA disebut bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Jadi tersangka bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," sambungnya lagi.
Dokter Nathanael juga menjelaskan selama melakukan wawancara dengan tersangka mereka memantau media sosial YA.
"Dalam pemeriksaan psikologi yang kita lakukan, wawancara investigatif dan wawancara mental tersangka. Kita juga pantau percakapan, media sosial untuk memantau psikologi tersangka. Pemeriksaan psikologi forensik sangat panjang," bebernya lagi.
Sebelumnya Tamara Tyasmara menjelaskan mengapa baru sekarang melihat CCTV setelah kematian Dante sudah hampir dua minggu. Bahkan dia dituding menyembunyikan CCTV tempat, Yudha Arfandi alias YA berenang bareng Dante.
Saat ngobrol dengan detikcom, Senin (12/2) melalui sambungan telepon, Tamara Tyasmara mengaku tahu adanya tuduhan itu. Dia tak tahu harus menjelaskan bagaimana lagi. Pada awal kematian Dante, Tamara Tyasmara sudah menegaskan dirinya belum kuat melihat CCTV.
"Kita namanya isi hati orang beda-beda ya. Soal CCTV padahal aku sudah ngomong terus, CCTV di awal Dante meninggal, mana ada ibu yang kuat langsung lihat. Mungkin ada yang kuat, tapi aku sebagai ibu belum kuat melihatnya," kata Tamara Tyasmara.
(wes/pus)