Tamara Tyasmara Tahu Dihujat Usai Kematian Dante: Orang Nilai Tanpa Mikir

Desi Puspasari - detikHot
Sabtu, 10 Feb 2024 21:05 WIB
Tamara Tyasmara tanggapi hujatan netizen. Foto: Febri/detikHOT
Jakarta -

Tamara Tyasmara tak tutup mata melihat banyak respons setelah pengusutan kematian Dante dimulai. Tamara Tyasmara tak menyangka selama ini memilih tak banyak bicara justru menimbulkan spekulasi negatif.

Kesedihan yang dirasakannya karena kehilangan Dante, dikatakan Tamara Tyasmara membuatnya terpuruk. Rasa sakit mengingat kepergian sang anak dirasakan tentu tak bisa dilihat dengan jernih oleh orang lain.

"Itu aku 7 harian Dante, masa dibilang pakai kaftan merawang, pas ngaji aja aku pakai mukena dalamnya itu. Pas tamu sudah sedikit aku buka ganti itu. Ya ampun orang-orang menilai tanpa berpikir dulu. Ya sudah terserahlah yang penting akunya tidak seperti itu," ucap Tamara Tyasmara kepada detikcom dalam sambungan telepon, Sabtu (10/2/2024).

Tamara Tyasmara mengaku sejak Dante meninggal hingga 7 hari kematiannya, tak ada rasa semangat lagi untuknya. Jangankan bersolek, mandi saja dirinya merasa berat karena harus melihat barang-barang milik Dante.

"Dari Dante meninggal sampai tahlilan hari ketujuh, gimana ya aku mau mikirin penampilan, keramas saja nggak. Hari (tahlilan ketujuh) itu baru keramas. Aku nggak pengin ke kamar mandi, dari awal Dante meninggal aku nggak berani masuk ke kamar mandi. Di situ masih ada sabun Dante, handuk Dante. Aku mandi di kamar mandi tamu. 7 harian ya sudah deh aku mandi, keramas, nanti teman aku datang," ceritanya.

Apa yang dituduhkan kepada dirinya, menurut Tamara Tyasmara adalah aksi yang sembarangan. Bahkan Tamara Tyasmara memilih untuk tidur di ruang tamu.

Tamara Tyasmara ditemui di kediamannya setelah 3 hari meninggalnya Dante. Foto: Daffa Ridwan

"Mereka nggak tahu aku rasa takutnya masuk ke kamar, nggak berani ambil baju ke atas, nggak kuat. Aku tidur di ruang tamu, baju diambilin. Hari itu aku pengin aja mandi, masa aku harus nangis-nangis terus di depan teman aku," tuturnya.

Bahkan ada tuduhan dia disebut ikut bersekongkol menyembunyikan YA atau Yudha Arfandi sampai CCTV. Tamara Tyasmara mengaku sudah sering menjelaskan dirinya saat itu belum sanggup melihat CCTV di lokasi, saat Dante baru saja meninggal.

"Kita nggak tahu ya, isi hati orang beda-beda. Soal CCTV padahal aku sudah ngomong terus, CCTV di awal Dante meninggal, mungkin ada ibu yang kuat langsung lihat, tapi aku nggak. Orang-orang nggak tahu aku suruh driver datang tanggal 28 habis salat subuh, aku nyuruh driver dateng buat cari barang Dante. Aku yang nyuruh dia, 'Dang (nama sopir) saya belum kuat lihat CCTV coba deh kamu yang lihat'," ceritanya.

Merasa tidak kuat, tapi Tamara Tyasmara penasaran apa yang terjadi saat hari itu dengan Dante. Sampai akhirnya sopir pulang karena yang diperbolehkan melihat hanya keluarga. Akhirnya pihak kolam renang ke rumah Tamara Tyasmara untuk mengajaknya melihat CCTV.

Karena belum merasa kuat, Tamara Tyasmara meminta waktu maksimal 7 hari. Dia minta rekaman itu disimpankan. Namun, karena kasus kematian anaknya sudah sampai ke kantor polisi, CCTV akhirnya disita oleh pihak kepolisian.

Setelah Yudha Arfandi ditetapkan sebagai tersangka, Tamara Tyasmara untuk pertama kalinya diperlihatkan rekaman CCTV itu.

"Aku bingung dibilang ngumpetin. Tadinya anak aku meninggal aku mau berdoa tenang," ungkap Tamara Tyasmara.

Dia juga tak habis pikir masih disebut sengaja melindungi Yudha Arfandi.

"Aku sudah serahkan ke kepolisian. Kalau aku umpetin dia ngapain aku tindaklanjuti ini ke polisi?" ungkapnya emosi.



Simak Video "Video: MA Tolak Kasasi Yudha Pembunuh Anak Tamara Tyasmara"

(pus/aay)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork