Mantan produser American Idol, Nigel Lythgoe, kembali berada di tengah sorotan hukum setelah dua perempuan, KG dan KL, menggugatnya atas dugaan pelecehan seksual yang dilakukan pada 2003.
Gugatan ini muncul setelah sebelumnya Paula Abdul juga menuduh Lythgoe melakukan tindakan serupa.
Dalam berkas gugatan yang diajukan oleh pecara Arias Sanguinetti Wang dan Tim, KG dan KL, yang merupakan mantan kontestan dari acara All American Girl yang diproduseri oleh Lythgoe, mendeskripsikan peristiwa pelecehan seksual yang diduga terjadi setelah episode final acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gugatan tersebut menjelaskan bahwa Lythgoe, yang disebut sebagai NL dalam berkas gugatan, membawa KG dan KL ke rumahnya setelah pesta. Awalnya ia disebut akan membawa mereka ke studio untuk bertemu dengan tamu pesta.
KG disebut mengalami upaya rayuan seksual, dengan Lythgoe mencoba menciumnya dan memeluknya dengan sweater-nya. Meski KG menolak, Lythgoe terus melakukannya.
"Tergugat NL melakukan rayuan seksual terhadap penggugat KG dan KN. Penggugat menolak uang muka, tapi tergugat NL bertahan dan terus melakukannya," tulis dokumen gugatan yang dibuat oleh pecara Arias Sanguinetti Wang dan Team.
"Di satu titik, tergugat NL mengangkat sweater-nya ke atas kepala penggugat KG dan memeluknya dengan sweater-nya, mencoba menciumnya, dan mendorong tubuhnya mendekat," lanjutnya.
"Penggugat KG sekali lagi menolak ciuman itu dan bergegas melepaskan diri dari genggamannya."
Dalam konteks yang berbeda, KL disebut mengalami pelecehan seksual yang lebih serius. Lythgoe diduga memaksa KL untuk melakukan seks oral secara paksa, meskipun KL berusaha menjauhkan diri.
Gugatan juga mencatat Paula Abdul sebelumnya menuduh Lythgoe melakukan pelecehan seksual saat keduanya bekerja bersama dalam program TV American Idol dan So You Think You Can Dance.
Meskipun demikian, ada kejanggalan dalam dokumen gugatan karena menyebut KG lahir pada November 1997. Sehingga jika kejadian tersebut terjadi pada 2003, KG masih berusia sangat muda, kecuali ada kesalahan dalam data pribadi.
Sebelumnya, Paula Abdul juga telah mengajukan gugatan terhadap Lythgoe, namun ia tidak melanjutkan proses hukum tersebut karena khawatir akan risiko kehilangan pekerjaan dan adanya pembatasan kontrak yang melarangnya membicarakan peristiwa tersebut.
Nigel Lythgoe sebelumnya membantah tuduhan yang dialamatkan oleh Paula Abdul, menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak hanya salah, tetapi juga menyinggung dirinya dan semua yang telah ia perjuangkan. Perkembangan gugatan ini akan terus menjadi sorotan hukum di kalangan publik, sementara Lythgoe dan pihak tergugat lainnya akan menghadapi proses hukum yang lebih lanjut.
(dar/pus)