Artis Audi Marissa mengaku siap berkarier lagi. Akan tetapi, bintang sinetron Roman Picisan itu enggan balik ke dunia akting yang sudah membesarkan namanya.
Audi Marissa mengungkapkan alasan tidak mau syuting sinetron. Sebab pekerjaan itu menghabiskan waktu yang banyak.
"Aku juga sudah nggak sinetron dulu karena aku capek saja. Karena aku juga ngerasa kayak ya sudahlah suami sudah sinetron gimana 24 jam, maksudnya hampir berapa belas jam di lokasi, terus habis itu setiap hari. Jadi mau tahu kalau aku kayak gitu juga kasihan anak aku," ujarnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Audi Marissa lebih suka berkarier di bidang lain, mengingat dirinya sudah punya anak. Bintang film Putih Abu Abu dan Sepatu Kets itu sendiri senang bisa datang ke sebuah acara sebagai tamu.
"Oh iya bagi-bagi saja kalau ada waktu," tuturnya.
Baca juga: Alasan Audi Marissa Pilih Urus Anak Sendiri |
Audi Marissa sudah bisa berkarier lagi setelah mengetahui anaknya yang sudah berusia dua tahun cukup memahami keadaan. Meski siap ke dunia hiburan lagi, ia tetap tak akan melepas pantauan untuk putranya.
"Pastinya ada parenting sendiri agar anak tidak keluar jalur. Pasti dia nge-copy semua kayak apa yang aku lakuin, orang katakan, jadi aku lebih menjaga itu sama suami aku. Itu harus benar-benar anakku, kita nggak harus maksain dia harus seperti apa yang mau kita, tapi at least dia bisa ya jadi anak yang memang sudah tertata gitu lho. Kita juga nggak mau yang ngelepasin yang benar-benar kayak serahin sudah ke sus atau mau ngapain," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Audi Marissa menjelaskan alasan memilih mengurus sendiri anaknya selama dua tahun. Sebab ia bisa melihat langsung perkembangan sang buah hati.
"Pastinya lebih suka lihat perkembangannya. Aku selalu tahu setiap umur perkembangan yang diawali dia apa. Aku lihat langsung jadi aku senang. Aku yang turun tangan ke anak, aku yang lihat bagaimana pertumbuhan anak aku. Jadi memang aku yang mau 100 persen untuk tahu gimana keadaan anak aku," pungkasnya.
(mau/dar)