Chikita Meidy pada beberapa waktu lalu mengaku menjadi korban bullying atau perundungan karena jadi artis. Banyak orang tak suka dengan dirinya yang mendapat kesempatan emas menjadi penyanyi.
Hal itu dirasakan Chikita Meidy sejak duduk di kursi Sekolah Dasar. Ia tak banyak bercerita dengan orang lain, bahkan keluarganya. Ia juga mengaku selama puluhan tahun tak pernah mengunjungi psikolog.
Saat ditemui di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023) Chikita Meidy menjelaskan alasannya enggan datang ke psikolog.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak, karena psikolog aku adalah ibu aku sendiri," ujar Chikita Meidy.
"Jadi dulu sempat aku pas TK ketemu Kak Seto, ngobrol, terus kalau sekarang psikolog ibu dan suami," lanjutnya.
Chikita Meidy mengaku mentalnya bermasalah ketika mendapatkan perundungan oleh teman-temannya. Ditambah dari masyarakat yang menyebut karya-karya musiknya tidak laku.
Karena hal itu Chikita Meidy merasa perlu berdiam diri. Ia enggan berinteraksi dengan banyak orang karena membuatnya lebih tenang.
"Aku sekarang anaknya lebih introvert, walaupun dilihat orang ramah, mau ngobrol, itu adalah bentuk aku keluar dari trauma. Balik lagi, masa penyembuhan diri dengan aktif kembali atau tipe yang ajak ribut akan tenang. Kalau aku meminimalisir masalah," papar Chikita Meidy.
Chikita Meidy mengaku saat itu batinnya tersiksa, dan merasa ingin selalu membahagiakan orang lain. Hingga dewasa Chikita mengaku tumbuh menjadi orang yang selalu khawatir dengan perasaan orang lain. Ia takut orang lain tak menyukai pendapatnya atau permintaannya.
"Aku jadi tumbuh dengan orang yang nggak enakan, apa-apa mau membahagiakan semua orang, ya dulu padahal batin ku tersiksa," tegas Chikita Meidy.
(pig/dar)