Aliando masih suka terpicu hingga membuat obsessive compulsive disorder (OCD) ekstrem yang diidapnya muncul. Bintang sinetron dan film itu masih terus berjuang dengan OCD.
"Masih sampai sekarang ini. Tadi kan sempat ngobrol di belakang, soal 90 persen dan 100 persen itu gimana. 90 persen itu nilainya short term nggak long term. Hari ini gue keadaan harus dalam 100 persen, kalau sampai rumah 20 ya sudah 20. Pas pulang drop lagi akan turun," jelas Aliando Syarief saat menjadi bintang tamu Rumpi: No Secret Trans TV dilihat pada Rabu (29/11/2023).
Ada pemicu yang membuat OCD ekstrem yang diidapnya kambuh. Namun, Aliando memastikan hal itu muncul bukan karena trauma.
"Pemicunya pernah dibuka di salah satu TV, intinya setiap kali mau berbuat baik itu jadi pemicunya. Misalkan kita mau bantu orang itu datang, sifatnya ya jadi kayak apatis. Trauma nggak juga, nggak pernah ada trauma mungkin laki-laki ya, laki-laki nakal, masih bocah jadi nggak pernah takut sebenarnya. Lebih. tepatnya segan," tuturnya.
"Ali orangnya seganan. Ketika segan itu sudah di-press sama orangnya sudah pasti langsung down, bukan berani nantang," lanjut Aliando.
Alhasil Aliando sampai saat ini masih mengalami kebingungan. Ada perasaan sedih yang berkecamuk di perasaannya.
"Kebingungan, yang bikin bingung keadaan. Kalau marah sih nggak marah, justru tertekan, jadi sedih bukan marah. Sedihnya, 'Kenapa jadinya kayak gini semua," katanya.
Kejahatan yang dirasakan Aliando pertama kali setelah 2019. Terdengar sulit menyusun kalimat-kalimat Aliando cerita singkat dirinya merasa dijahati olej oknum.
"Pertama kali merasakan setelah 2019. Pertama kali setelah keluar dari film itu selesai tadinya ada proyek gede, mengikutsertakan banyak artis ada artis muda, anak artis juga yang pada akhirnya salah satu anak artis ini bawa manajer dan dia tiba-tiba menguasai pembicaraan," cerita Aliando.
"Orang yang jago berbicara belum tentu bisa beraksi dengan baik. Dia bicara bagus semua seolah-olah bisa diolah sama dia. Sedangkan itu semua punya Ali, itu hak gue semua, dia ngerti musik pun tidak, ngerti tentang film pun tidak, dia hanya manajemen. Ketika sudah dibentuk semua, dia masukin artis-artis dia yang nggak diundang cuma karena saya mengundang satu teman saya ini. Dari situ kejahatan mulai," bebernya.
Aliando merasa mengalami cuci otak. Kondisi tersebut sampai saat ini masih membuat Aliando tidak paham.
Baca juga: Respons Aliando Disebut Mirip Erick Thohir |
"Disebutnya ada making crazy atau yang sering juga orang bilang seperti brain washing atau hipnotis. Justru gue nggak paham, ini masih dicari tahu. Merasa ada yang jahatin karena ngerasa ada yang aneh di diriku. Tidak mengikuti alur seperti dulu, malah belok kemana-mana," lanjut Aliando.
Meski mengaku sudah 5 tahun tidak berkomunikasi dan berhubungan dengan oknum tersebut, Aliando masih merasa terus ditunggui. OCD ekstrem yang diidapnya muncul karena ulah oknum tersebut.
"Semenjak hal itu ada OCD. OCD sebenarnya dari kelas 2 SD, malah jadi parah dan jadi agresif. Ini OCD ekstrem. Sempat konsul ke psikolog, memang pure ini OCD, OCD ekstrem ada juga hoarding disorder. Sampai sekarang ditungguin sampai gue down," tuka Aliando.
Sempat menghilang dari layar kaca, Aliando pada awal Januari 2022 muncul dengan membuka cerita soal kesehatan mentalnya. Sampai sekarang Aliando masih terus berusaha sembuh.
"Yang diharapkan sembuh, tapi sampai sekarang belum sembuh. Tapi akan terus diperjuangkan bagaimana caranya ini harus berhasil, Ali yakin nggak akan sendiri ada orang lain kayak gini. Setelah Ali sembuh btw setelah share penyakit ini banyak DM orang-orang yang sama. Mereka sedih, mereka tanya kok lp bisa di titik ini. Gue cuma bisa diam karena gue juga nggak bisa membuat itu pulih, justru Ali korban juga," ungkap Aliando.
(pus/wes)