Putri Diana meninggal secara tragis dalam kecelakaan mobil di Prancis bersama kekasihnya Dodi Al-Fayed. Bulan-bulan sebelum kepergiannya terangkum dalam sebuah buku biografi yang ditulis Andrew Morton.
Andrew Morton mengklaim pernah mewawancarai Putri Diana setelah lelang gaun ikoniknya di balai lelang Christie's pada Juni 1997 berhasil mengumpulkan uang amal.
"Saya telah belajar banyak selama beberapa tahun terakhir," kata Putri Diana kepada Andrew Morton, dilansir dari E!, Selasa (21/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai sekarang, saya akan menjalani hidup saya sendiri dan jujur kepada dirinya sendiri. Saya tidak ingin lagi menjalani gagasan orang lain tentang apa dan siapa saya seharusnya. Saya akan menjadi diri saya sendiri," sambung Putri Diana.
Wawancara itu juga terangkum dalam serial The Crown musim terakhir. Di musim keenam, para penonton pastinya sudah tahu bagaimana akhir dari kehidupan Putri Diana, yang terlihat dalam episode ketiga.
Putri Diana baru berusia 36 tahun ketika meninggal pada 31 Agustus 1997. Di akhir hidupnya, ada romansa bersama Dodi Al-Fayed hingga spekulasi lamaran terjadi hanya beberapa jam sebelum peristiwa tragis tersebut.
"Saya berada dalam posisi istimewa selama 15 tahun terakhir," katanya ketika diwawancarai oleh BBC pada November 1995.
Dia mengatakan, selama ini tidak tahu banyak tentang perilaku manusia dan cara berkomunikasi yang baik. "Saya sekarang tahu banyak tentang manusia dan cara berbicara ke hadapan publik, saya ingin menggunakannya," ungkapnya lagi.
Desainer Gianni Versace juga menuturkan ketika bertemu dengan Diana pada Juli 1997, ia melihat aura yang berbeda dari sang putri.
"Semacam ada ketenangan dalam hidupnya. Saya mengadakan pesta dengannya, dan mengobrol, dia terlihat sangat tenang. Menurutku, ini adalah momen dalam hidupnya ketika dia menemukan dirinya sendiri, cara hidup yang dia inginkan," tukasnya.
Sebelumnya. perceraiannya dengan Charles ketok palu pada 28 Agustus 1996. Pada Desember 1996, Badan Amal United Cerebral Palsy memberikan penghargaan kepadanya sebagai Humanitarian of the Year di New York. Bulan berikutnya, ia melakukan perjalanan ke ladang ranjau di Angola atas nama Halo Trust untuk memperlihatkan kehancuran akibat ranjau darat.
Saat itu, Putri Diana berusaha menggunakan namanya sebagai duta besar. Dia juga sempat pergi ke Pakistan untuk menggalang dana bagi rumah sakit yang dibangun oleh seorang pemain kriket (kini calon PM Pakistan), Imran Khan. Pada Juni, ia bertunangan dengan Dodi Al-Fayed hingga Vanity Fair membuat sampul wajahnya dan menuliskan tajuk berjudul Diana Reborn pada Juli 1997.
(tia/wes)