Gugatan Pangeran Harry, Elton John hingga lima tokoh masyarakat lainnya yang menuduh perusahaan surat kabar Daily Mail menggunakan detektif swasta dan alat sadap bisa masuk ke persidangan. Keputusan ini dibagikan oleh hakim Inggris.
Hakim bernama Matthew Nicklin menolak tawaran Daily Mail yang menolak kasus tersebut tanpa pengadilan.
Dilansir dari Page Six, Minggu (12/11/2023) Harry mengklaim pihak Daily Mail menargetkan dia dan orang-orang terdekatnya adanya peretasan suara secara tidak sah, menyadap telepon rumah, dan mendapatkan rincian tagihan telepon. Serta mendapat informasi penerbangan pacarnya saat itu, Chelsy Davy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daily Mail membantah tuduhan tersebut. Mereka meminta hakim membatalkan gugatan dari suami Meghan Markle.
Pada Maret, tim kuasa hukum Daily Mail berpendapat tuntutan tersebut yang sudah ada sejak 1993 diajukan terlambat. Penggugat juga mengandalkan bukti rahasia yang diserahkan kepada pihak penyelidikan publik di 2012.
Hakim Matthew Nicklin memutuskan penggugat tidak dapat mengandalkan dokumen yang diserahkan di 2012. Menurut keterangannya, kasus itu bisa dilanjutkan dan memiliki prospek yang nyata untuk berhasil.
"Saya menolak argumen Daily Mail bahwa kasus tersebut harus dibatalkan karena tuntutan tidak diajukan dalam waktu 6 tahun sejak dugaan pelanggaran," ungkapnya.
"Dalam penilaian saya, setiap penggugat memiliki prospek nyata untuk menunjukkan bahwa Associated, atau mereka yang menjadi tanggung jawab Associated, menyembunyikan darinya fakta-fakta relevan yang dapat dijadikan dasar klaim yang bermanfaat atas pengumpulan informasi yang melanggar hukum," tulis hakim.
Kasus ini adalah salah satu dari beberapa tuntutan hukum yang diajukan Pangeran Harry di Inggris, yang menjadikannya sebagai misi pribadi untuk menjinakkan pers tabloid Inggris. Ia menyalahkan media Inggris atas kematian ibunya, Putri Diana yang tewas dalam kecelakaan mobil di Paris pada 1997 saat dikejar paparazzi.
Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle, menyebut gangguan pers sebagai alasan keputusan mereka untuk berhenti dari tugas kerajaan pada 2020 dan pindah ke California.
Rencananya, persidangan ini bakal digelar pada 21 November 2023.
(tia/wes)