Cicilan Per Bulan Bedu Tembus Rp 40 Juta, Pemasukan Masih Tak Stabil

Perhatian publik sedang tertuju pada komedian Bedu yang kabarnya terlilit utang. Dibeberkan olehnya, pengeluaran per bulan untuk bayar cicilan dan kebutuhan sehari-hari tembus Rp 40 juta. Di saat yang sama, pemasukannya masih belum stabil.

"(Ini) utang kebutuhan sebenarnya," buka Bedu saat menghadiri acara Rumpi: No Secret di Trans TV tengah pekan ini.

"Utang kebutuhan sehari-hari karena berkurangnya intensitas dan volume pekerjaan, maka jumlah pemasukan juga berkurang. Imbas pandemi atau apa namanya, mau nggak mau setiap kita memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang harus kita cukupi. Kalau pemasukan nggak cukup, defisit terus," lanjut Bedu.

Mantan personel grup Cagur itu juga menyebut bahwa tidak adanya program TV reguler yang memasangnya sebagai bintang saat ini yang menyebabkan penghasilannya tak menentu. Sementara dia sudah punya cicilan yang sedang berjalan dan jumlahnya pun tidak sedikit.

Dijelaskan oleh Bedu, dia masih ada 3 cicilan yang harus dilunasi di antaranya dua properti dan satu mobil. Kalau dihitung-hitung dan ditambah dengan pengeluaran per bulan keluarga, jumlah yang harus dia bayarkan mencapai angka Rp 40 juta.

"Nilainya juga angkanya lumayan kalau aku nggak punya program TV rutin nggak bisa menutupi. Kalau jadi bintang tamu kan sebulan nggak penuh, kalau sebulan satu, dua tiga (diundang jadi bintang tamu) nggak ketutup. Itu yang membuat aku harus berpikir ekstra," ungkapnya.

"Per bulan yang harus wajib dibayar itu hampir Rp 50 (juta) untuk 3 alokasi, dua properti, satu kendaraan, Rp 40 jutaanlah nggak sampai Rp 50-an. Kebutuhan anak-anak sekolah, bayaran sekolah, sehari-hari. Belum istri nggak pernah saya kasih uang jajan, dia mengalah, dia mau pergi sama teman-temannya dia kurangi aktivitas itu demi situasi ini sampai benar-benar pulih," jelas Bedu.

Menjelaskan permasalahan finansialnya, Bedu sampai terbata-bata dan menahan tangis. Demi bisa menyelesaikan permasalahannya tersebut, Bedu sudah menjual dua mobil dengan harga yang tinggi. Tapi rupanya hasil penjualan mobil itu masih tidak menutupi segala kebutuhan dan cicilan yang harus dibayar.

Oleh karena itu Bedu memutuskan untuk menjual rumah. Bedu memasarkan rumah itu dengan harga Rp 5,5 miliar.

"Akhirnya kita memutuskan ya sudah deh jual rumah yang nilainya cukup besar, nanti kita beli yang lebih kecil, sisanya buat tabungan dan investasi biar nggak defisit terus," kata Bedu.