Hewan sugar glider sedang ramai menjadi salah satu hewan peliharaan yang digemari banyak orang. Memiliki ukuran tubuh yang kecil, seperti tupai, namun hewan ini erat hubungannya dengan kanguru dan koala.
Tanpa harus berusaha keras, sugar glider pun populer menjadi hewan peliharaan. Salah satu yang memelihara adalah selebgram Maretta Putrilian.
"Mereka itu harus dirawat dengan hati. Nggak cuma dipelihara masukin kandang dan dikasih makan aja, tapi kenyamanan mereka harus diperhatikan. Mereka juga perlu loh diajak main," ucap Retta saat ditemui di Kawasan Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama kali, Retta mulai mengadopsi tiga sugar glider. Lalu seiring berjalannya waktu, tak terasa sugar glider miliknya ini kini sudah berjumlah 58 ekor yang mana jenis-jenis yang pun terbilang langka.
"Awal-awal sempat kewalahan pasti, soalnya jumlahnya banyak kan, apalagi semuanya aku urus sendiri. Terus ternyata peminat untuk adopsi ini cukup banyak. Terus aku mikir 'kenapa nggak dijadiin bisnis aja ya? Kan peminatnya banyak'," ungkap Retta lagi.
Karena itulah kemudian Retta mulai fokus dalam perkembangbiakan sugar glider. Menawarkan berbagai jenis sugar glider sampai ke berbagai barang untuk keperluan hewan selebar telapak tangan ini.
"Nah dari situlah aku mulai buka akun Instagram @GliderAngels, yang nggak cuma terbuka buat adopsi, tapi juga menjual berbagai produk premium untuk sugar glider. Ada pouch, travel bag, kandang dan lain-lain," jelasnya.
"Aku fokusnya ke jenis-jenis sugar glider yang unik, dan sekarang ada jenis pied bald, paradox flip flop, paradox heterochromia, caramino, caramino mosaic, white mosaic, true platinum mosaic dan masih banyak juga yang lain," ujarnya.
Selain itu, Retta pun menghimbau agar siapa saja yang hendak mengadopsi hewan lucu dan pintar ini tak tergiur dengan harga murah. Tak masalah sedikit mahal karena sesuai dengan kualitas.
"Mereka itu bukan mesin pencetak uang. Hati-hati kalau mau adopsi, kadang ada yang 'inbreeding' kayak perkawinan sedarah gitu, jadinya cacat dan nggak sehat, atau yang pemberian pakan seadanya untuk menekan biaya karena cuma mau untung tapi kualitas nggak terjamin. Kan kasian, mereka harusnya bisa panjang umur sampai belasan tahun," tandasnya.
(mif/wes)