Berhias, tidak melulu harus dilakukan oleh perempuan. Saat akan memberikan nafkah batin kepada istri, seorang suami ada baiknya berhias dulu.
Laki-laki berhias? Tentu saja tidak sama dengan perempuan cara berhiasnya.
Kata Ustaz mengutip nasihat Ustaz Maulana soal adab seorang suami berhias sebelum memberikan nafkah batin. Seorang suami sebaiknya mendatangi pasangannya dengan keadaan sudah berwudu, memakai parfum, dan rapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang suami berhias lebih dulu sebelum memberikan nafkah batin adalah bentuk memuliakan istri.
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Maulana:
Benarkah seorang laki-laki ketika hendak memberikan nafkah batin harus berhias dulu? Seperti apa berhiasnya?
Berhiasnya mohon maaf, sebaiknya engkau mendatangi pasanganmu dalam keadaan engkau sudah memperbaiki diri. Berwudu dulu. Kalau Nabi kan berwudu, bersiwak, pakai parfum. Nabi itu rapi.
Kenapa laki-laki itu harus berhias dulu? Karena justru itu menambah kemuliaan, tidak menghinakan pasangan. Nabi itu setiap kali mau kembali, mandi dulu di sumur Abu Thalhah. Muliakanlah pasangan dengan tidak menghinakan atau menyakiti. Kalau bisa bujuk.
Menjadikan ibadah, sebaiknya berwudu. Jangan sampai setan mengikut. Bukankah orang berwudu dijaga malaikat, kalau bisa salat sunat dulu. Karena syarat salat itu bersih badan dan tempat.
Nabi melakukan memakai wewangian, sebagai sunnah Nabi. Ada 3 yang tidak boleh ditolak, parfum, susu, dan bantal. Yakinlah wanita tidak akan menolakmu kalau baumu harum.
Nafkah ini sesuatu yang menyenangkan. Jangan sampai terasa terpaksa (saat melakukan), (biasanya karena) malas mandinya.
Kenapa berwudu? Sebagai kemuliaan. Kenapa bersiwak? Sebagai sunnah Nabi. Bukan saja tubuhnya suci, bersih, tapi juga bau mulutnya (dijaga).
Sunnah Nabi itu pasti ada tujuannya. Jangan dianggap sepele. Jadi jangan cuma menuntut istri berhias.
(pus/wes)