Belum usai permasalahan Dewi Perssik soal kurban, dia kini dihadapkan dengan perkara berbeda. Dewi Perssik mengklaim difitnah oleh seorang oknum lewat sebuah video YouTube. Oknum itu menyebut Dewi Perssik bermasalah dengan Ketua RT 06, Malkan, sebab kena karma usai menghina Putri Ariani.
Dewi Perssik tidak tinggal diam dengan tudingan ini. Dia berniat untuk melaporkan oknum tersebut ke pihak berwajib. Perempuan yang akrab disapa DePe itu tidak terima dirinya difitnah oleh orang yang dia bahkan tidak kenal sama sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini fitnah, akun YouTube ini saya akan tindaklanjuti. Tunggu saja bersama lawyer saya Bang Sandy Arifin," tulis Dewi Perssik dalam unggahan Instagram Story-nya.
Bersama dengan keterangan itu, Dewi Perssik menampilkan sebuah thumbnail video YouTube. Di situ tampak wajah Dewi Perssik dan Putri Ariani.
Lalu di bagian bawah terdapat judul yang ditulis dengan huruf kapital. Judulnya pun menyinggung soal Dewi Perssik, kasus kurbannya yang bermasalah dengan Pak RT, hingga soal dirinya kena karma.
"KARMA!! AKIBAT MENGHINA PUTRI ARIANI, NIAT MAU QURBAN MALAH JADI KORBAN. DEWI PERSIK KURBANNYA DI TOLAK MALAH KENA BATUNYA," tulis judul video di akun YouTube yang membuat Dewi Perssik kesal.
Sandy Arifin selaku pengacara Dewi Perssik buka suara kepada detikcom ketika dihubungi pada Minggu (2/7/2023). Pengacara itu mengaku masih belum berkomunikasi dengan Dewi soal rencana pelaporan oknum yang membuat video YouTube itu.
Komunikasi yang dilakukan baru sebatas tag di Instagram Story saja. Belum membicarakannya secara langsung dan bertemu empat mata.
"Dia belum ada telepon," kata Sandy Arifin kepada detikcom pada Minggu (2/7/2023).
Sementara itu di kesempatan berbeda, Malkan Ketua RT 06 kawasan Lebak Bulus, daerah tempat tinggal Dewi Perssik mengeluarkan pernyataan baru. Dikutip detikNews, Malkan sudah menganggap permasalahannya dengan Dewi sudah selesai.
"Iya, orang nggak ada masalah kok, ya kan. Iya kalau saya buat saya pribadi udah nggak mau ada yang ribut-ributlah. Udah selesai ya," sebutnya.
Saksikan juga Sudut Pandang Terbaru: 'Dua Anak Cukup': Antara Realita dan Propaganda Usang