.webp)
Siapa yang mempunyai rezeki lebih, pada saat Idul Adha dianjurkan untuk berkurban. Akan tetapi, ingat kurban itu mendekatkan, bukan menyusahkan.
Pahala berkurban sangat banyak, oleh karena itu orang berlomba-lomba untuk melakukannya. Kata Ustaz mengambil nasihat Ustaz Maulana dalam Islam Itu Indah, mengingatkan jangan sampai kurban itu menjadi sesuatu yang dipaksakan.
Berkurban untuk yang mampu. Jangan sampai demi berkurban orang sampai berutang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Maulana:
Makan yang berkurban itu pahalanya sebanyak bulu yang ada pada binatang itu. Pahalanya sebanyak tetesan darah dari binatang kurban itu, sampai segitu besarnya kemuliaannya, pahalanya, sampai orang berlomba-lomba. Sampai ada yang memaksakan diri berutang. Gimana?
Ketahuilah barang siapa yang mampu, ada kelebihan tahun ini maka berkurbanlah karena berkurban mendekatkan, bukan menyusahkan, bukan memaksakan. Tidak ada paksaan, (kurban) bagi yang mampu.
Pada dasarnya buat kita semua, ya kan sekali setahun, ayo nabung, bisa nyicil sebelumnya (kurban) bukan sesudahnya ya, berutang itu. Ini bisa patungan, kan enak. Satu ekor (sapi) itu bisa dibagi 7 orang, jauhnya lebih murah. Dari sini kita bisa mengusahakan maka usahakan dengan cara-cara yang baik.
Jangan sampai sapinya sudah dipotong, belum dibayar. Itu namanya menyusahkan. Tapi, kalau memang dia harus berutang, kan empat hari (boleh kurban).
(pus/wes)
