Usai Tasyi Athasyia dituding tidak memanusiakan karyawannya hingga dilaporkan ke polisi karena dugaan pengancaman, sang YouTuber memberikan klarifikasinya. Di sisi lain, ada kabar Tasyi memakai jasa buzzer untuk menyebarkan hashtag Tasyi yang baik.
Soal itu pihak Tasyi, yang diwakilkan oleh suaminya, Syeikh Zaki Alatas menyebut menjadi sebuah tanda tanya besar. Padahal Tasyi sendiri adalah seorang YouTuber di bidang kuliner.
"Ini topik paling menarik sebetulnya, Ka Tasyi ini cuma Youtuber masak, di negara ini isu banyak, isu karyawan keluar yang ada 6 orang bisa viral sebegitu megahnya, tau nggak perusahaan kita yang kecil aja bisa keluar 6, ini perusahaan yang besar-besar ini berapa turnover-nya yang keluar masuk. Tapi nggak ramai, di kita bisa ramai, apakah itu nggak jadi tanda tanya? Karena saya pribadi bukan orang media, saya juga orang biasa aja, saya di rumah tuh bingung, kok ramai ya masalah internal. Kita tuh diem," kata Syeikh Zaki Alatas dalam konferensi pers di Cipete, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zaki Alatas juga merasa ada pihak yang bermain dan menyudutkan nama istrinya. Pasalnya masalah internal kantor terus digembar-gemborkan dengan penilaian negatif yang tersebar di publik terkait Tasyi.
"Habis masalah internal ramai, mungkin kurang ramai, dibikin berita yang sama ramainya berkaitan dengan buzzer, abis buzzer, gini satu hari orang teriak gaji nggak dibayar, nggak tahu dia kabur, satu hari dikasih makan Indomie, satu hari makanan bekas, besoknya lagi karena mau ngangkat lagi, sampai di Twitter berapa lama?" kata Zaki Alatas bertanya-tanya.
Sebelumnya, beredar kabar ada Buzzer tersebut dibayar senilai Rp 17 juta untuk memperbaiki nama Tasyi. Tapi hal itu langsung dibantah oleh pihak Tasyi.
"Kita tidak pernah membayar siapapun atau menggunakan buzzer sesuai yang diberitakan dengan harga 17 juta dengan buat laporan itu," ungkapnya.
Sementara itu pengacara Tasyi, Ahmad Ramzy berani menantang siapapun yang menyebarkan kabar itu. Ia juga mengancam akan melaporkan pihak yang menyebarkan kabar itu ke polisi.
"Gue challange siapa berani sampaikan itu gue laporkan ke polisi siapa yang bilang Tasyi begini, ini kan sudah dijelaskan, kalau masih ada itu berati pencemaran nama baik, jadi siapa sumbernya? Ini kan sumbernya akun-akun yang digulung jadi pertanyaan media untuk ditanyakan ke kita, untuk kita klarifikasi, terus aja begitu," tegas Ahmad Ramzy.
"Makanan bekas lah, ya Tuhan. Ini yang berangkat ke Dubai, umrah ini 8 orang karyawan, yang lain-lain rekrutmen yang lama-lama baik-baik aja, ini generasi yang baru masuk ini yang saya duga ada yang bermain untuk coba-coba. Ya namanya jadi selebgram kalau saya bahasanya gini, tukang somasi musuhnya tukang somasi, nggak mungkin tukang somasi musuhnya tukang sate," pungkas Ahmad Ramzy yang merasa ada pihak yang bermain dalam masalah ini.