Dunia hiburan kembali dibuat heboh dengan isu perselingkuhan artis. Selingkuh tak cuma ada di dunia artis memang, tapi lagi-lagi mereka yang paling disorot.
Ada yang menyebut perselingkuhan itu karena khilaf. Kemudian, tak sedikit juga yang menilai selingkuh adalah 'penyakit'.
Selingkuh merujuk pada suatu tindakan tidak setia terhadap pasangan. Tindakan itu juga jadi salah satu hal yang menyebabkan kerusakan pada kepercayaan antara pasangan yang terlibat.
Selingkuh dinilai sebagai tindakan yang tidak etis karena dapat menyebabkan dampak negatif pada psikologis. Apalagi, dipercaya selingkuh juga punya dampak sosial kepada orang di sekitar mereka.
Melihat berbagai dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari perselingkuhan, berbagai penilaian muncul terlebih di media sosial, soal mengapa seseorang memutuskan untuk selingkuh dari pasangannya.
Seperti dikutip dari detikHealth, psikiater dr Lahargo Kembaren SPKJ RSJ Marzoeki Mah di Bogor sempat menjelaskan bahwa perselingkuhan dapat terjadi karena beragam faktor. Misalnya seperti tidak terpenuhinya kebutuhan dan hilangnya keintiman dengan pasangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merasa bahwa kebutuhannya tidak terpenuhi oleh pasangan seringkali memotivasi seseorang untuk selingkuh. Wanita selingkuh karena kesepian, butuh perhatian sementara laki laki selingkuh karena kurang merasa dihargai dan dihormati," ucap dr Lahargo.
Apakah memang benar, gara-gara itu seseorang memutuskan untuk selingkuh? Menurut kalian, apakah selingkuh itu khilaf atau 'penyakit'?
Kirimkan komentar kalian tentang pro dan kontra soal perselingkuhan ini.
(nu2/nu2)