.webp)
Jihan Fahira sejak 1993 sampai 2023 masih tetap eksis dalam beberapa judul sinetron dan film televisi, meski saat hamil anak keempat pada 2015, Jihan Fahira sempat memutuskan untuk berhenti syuting.
Dia menegaskan Primus Yustisio masih mengizinkan dirinya syuting.
"Akhirnya boleh (main sinetron) bareng, setelah nikah syuting bareng. Primus (terjun) politik, saya masih sempat syuting terakhir 2014. Hamil anak keempat (berhenti syuting)," kata Jihan Fahira saat menjadi bintang tamu FYP Trans7, beberapa hari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2014 Jihan Fahira terakhir syuting sinetron Anak-anak Manusia dan pada 2023 ikut dalam film televisi berjudul Antara Tasbih dengan Takbir.
Kini, Primus Yustisio serius di politik sebagai anggota DPR RI dan Jihan Fahira juga tak pernah lagi syuting. Jihan Fahira dan Primus Yustisio mempunyai komitmen yang sama setelah mempunyai anak dan sampai sekarang mereka memegang komitmen itu.
"Awal nikah memang komitmen kami berdua karena kan dari dunia yang sama ya sinetron. Mau nikah apa visi misinya? Kalau kita punya anak kita harus fokus ke akhirat. Itu (komitmen) dari 20 tahun lalu," kata Jihan Fahira.
"Usianya bertambah pengin belajar agama lebih banyak, itu kami berdua. Karena titipannya kan empat, itu anak. Anak kan titipan dunia akhirat," sambungnya.
Rumah tangga mereka juga jauh dari kabar miring. Menurut Jihan Fahira semua itu tak ada yang langsung bisa terjadi.
"Nggak ada yang instan ya. Pasti (rumah tangga) ada naik turun. Semua berasal dari mulut dan jari kalau zaman sekarang kan jari ya. Dijaga dong, baik buruk sudah komit berdua kan, itu harus maksimal. Maksimal ya bukan sempurna. Sempurna nggak mungkin," beber Jihan Fahira.
Primus Yustisio sudah dua periode menjadi anggota DPR RI Dapil Jawa Barat V. Ini sudah ketiga kalinya Primus menjadi anggota DPR RI. Pada 2009-2013 Primus jadi anggota dewan DPR RI dengan Dapil Jawa Barat IX.
Suami Jihan Fahira itu kembali menjadi sorotan setelah melapor ke Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 31 Maret 2019/Periodik-2018, jumlahnya mencapai nilai Rp 73.211.393.430. Primus bahkan tertulis tidak mempunyai utang.
(pus/dar)
