Kepada detikcom, Jee Vanka menceritakan awal kariernya dari fotografer. Dari situ, ia menggabungkan pekerjaan dengan hobinya yang lain, mulai dari vape, motor, dan jalan-jalan.
Berangkat dari itu semua, Jee Vanka mulai banyak pengikut. Puncaknya ketika wanita bernama asli Jessica Rima Rahmayanti itu banyak membahas soal vape dan memutuskan fokus di bidang itu.
"Ditambah aku juga punya story kenapa aku memilih industri ini dan aktif di industri ini, karena sebelumnya almarhum mama aku menderita kanker Nasofaring di mana salah satu penyebabnya juga asap rokok yang di mana mama aku tidak merokok tapi papa aku yang merokok. Walau mama aku sudah berhasil sembuh, tapi mama aku terkena COVID-19 tahun 2021 lalu dan akhirnya meninggal," ujarnya.
Jee Vanka jadi influencer vape karena menilai belum banyak yang mengulik soal itu. Wanita berdarah Jawa dan China tersebut mengaku rutin mengedukasi dan melakukan pengenalan tentang vape itu sendiri kepada publik.
"Persaingan dengan yang lain sih pasti ada, setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing sih, jadi aku berusaha untuk tampil beda dengan yang lain dan aku anggap lebih ke challenge buat diri sendiri gimana caranya bisa lebih baik dari yang lain, dan aku anggap ini bukan persaingan sih, lebih ke upgrade skill saja," tuturnya.
Jee Vanka tak menampik pekerjaannya sebagai influencer vape kerap dipandang sebelah mata. Apalagi wanita berpostur 163 cm itu saat ini juga punya anak.
"Yang paling susah itu menjaga brand image kita sebagai seorang istri, ibu, tapi tetap seorang vapers, agar tidak dipandang sebelah mata sama netizen sih. Karena pasti pandangan orang itu akan negatif duluan ke cewek yang nge-vape kayak aku, pasti orang yang nge-vape nakal, atau kesannya kayak penjahat, mau sudah kenal atau belum kenal aku sebelumnya," katanya.
"Awal-awal juga keluarga, teman, semua kenalan pada tanya ke aku tentang kerjaan aku ini, dan kewajiban aku adalah menjelaskan sedetail mungkin ke mereka kenapa sih aku memilih melakukan ini, sampai mereka mengerti kalau vape tidak seburuk atau menyeramkan itu. Ada banyak hal positifnya juga dari vape, tentu aja aku jelasin ke mereka nggak cuma dari asumsi aku pribadi, tapi aku tunjukin beberapa hasil penelitian di negara kita dan negara lain, aku tunjukin juga hasil laporan kesehatan aku kayak tes darah, foto paru-paru, dan lain-lain," sambungnya.
Meski difitnah dan diremehkan, Jee Vanka tak masalah karena merasa semua sudah bebas memberikan penilaian. Yang penting, ia tetap ingin konsisten memberi informasi soal vape.
"Kalau orang yang percaya fitnahan mereka, ya itu ruginya mereka, menilai orang kok dari kata orang lain. Aku nggak pernah ambil pusing sih, kita kan juga cuma manusia biasa ya, yang nggak sempurna, dan nggak bisa buat semua orang suka atau sependapat sama kita juga," pungkasnya.
(mau/aay)