.webp)
Keputusan nekat diambil Andhara Early dan suami dengan melunasi sisa cicilan KPR selama 12 tahun meski dalam kondisi menganggur. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Andhara Early tak mau diam dan cepat ambil peluang usaha.
Meski kesulitan ekonomi setelah membuat keputusan nekat, Andhara Early mengaku berusaha mengambil peluang usaha. Di samping itu ia mengambil hal positifnya karena dapat lebih dekat dengan anak-anaknya.
"Sekarang kita balik lagi ke nol. Sambil kita berusaha juga, maksudnya jangan pasrah nggak ngapa-ngapain, jangan kenapa ya gini. Maksudnya nikmati saja, karena ada fasenya orang-orang di bawah," kata Andhara Early ditemui di Transmedia, Jakarta Selatan, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi nikmati saja ambil positifnya. Punya waktu lebih banyak sama anak-anak juga. Ya kualitas kita sebagai ibu rumah tangga lebih baik," sambungnya.
Demi memenuhinya kebutuhan ekonomi kehidupan keluarga, Andhara Early sempat berjualan sushi di sekolah. Ia mengatakan keuntungan dari jualan sushi itu dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk anak-anaknya.
"Bukan catering sih sebenarnya jadi iseng iseng berhadiah. Anak ku senang banget pokoknya kalo aku bikinin bekal pagi hari itu macem macem mintanya, dia seneng bikin sushi aku bikin, posting di status, tahunya ada respons di status WA, 'Mau juga dong'. Ya sudah coba titip di kantin sekolah, jadi kita sebenarnya jual putus saja," ceritanya.
"Alhamdulillah laku lumayanlah balik modal ada cuannya juga. Cuannya bukan gimana-gimana setidaknya lumayan buat jajan hari-hari anak-anak. Buat jajan anak ke minimarket, ya itu bagian hari-hari kita, biasanya jajan banyak ini satu saja ya, yang penting jangan itu mahal anak-anak dikasih tahu nggak kita paksain," ungkapnya.
Selain berjualan sushi, Andhara Early dan suaminya juga menjadi sopir antar jemput anak-anak sekolah. Semua dicoba oleh Andhara Early dan suami sebelum mendapat pekerjaan tetap.
"Pokoknya aku cari-cari peluang saja, cari peluang oh ternyata makanan itu laku banyak yang suka ya sudah taruh di kantin. Terus ada anak teman kasihan banget pakai ojek online," kata Andhara Early.
"Orang tuanya kemana? Oh ortunya kerja. Rumahnya di mana? Ternyata nggak terlalu jauh dari sekolah, dari pada mobilku masih banyak space nih daripada anter jemput anak sendirian ya sudah temannya mau, ya udah ajak. Mau nggak anter jemput? Mau, lumayan ada berapa anak ya bisa lima sampai enam anak. Aku yang menginisiasi praktiknya suami jadi biasanya dia yang nyetir dia yang nyetir ya lumayanlah," pungkasnya.
(pus/Dep)
