Ade Fitrie Kirana dulu dikenal sebagai pemain sinetron. Ia kerap wara-wiri di beberapa judul sinetron, salah satu yang mengangkat namanya ialah Islam KTP.
Kini kurang lebih tiga tahun ke belakang, Ade Fitrie Kirana mengalihkan fokusnya dari dunia entertainment. Ia fokus berbisnis dan terjun ke Yayasan Perlindungan Perempuan dan Anak (YPPA) dan menjabat sebagai ketua umum.
Ade Fitrie Kirana jadi sangat memperhatikan masalah perempuan dan anak beberapa tahun ini. Hingga menjelang tahun politik 2024, ia mengaku banyak didekati partai politik untuk menjadi calon legislatif (caleg) DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah sebagai warga negara saya senang pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan semakin dinamis. Iya, ada beberapa ketua dan pengurus partai politik yang sudah berjumpa dan kami berbincang akrab. Mereka menawarkan saya untuk menjadi caleg," kata Ade saat ditemui di Jakarta Selatan, belum lama ini.
Ade Fitrie Kirana memilih menolak tawaran untuk ke ranah tersebut. Ia ingin fokus urus yayasan karena dirasa masih banyak masalah terkait perempuan dan anak.
"Tawaran itu nggak saya ambil karena mempertimbangkan banyak hal. Saya masih fokus mengurus masalah sosial khususnya perempuan dan anak sesuai visi misi Yayasan Perlindungan Perempuan dan Anak. Saya juga masih mengelola bisnis jadi menimbang ulang keinginan ke dunia politik," ujar Ade.
Ade Fitrie Kirana lalu menyampaikan pesan kepada masyarakat terkait politik di tahun depan. Ia ingin pesta demokrasi tidak dicederai dengan isu suku, agama, ras dan antargolongan yang membuat perpecahan di masyarakat.
"Semangat dan rasa cinta Tanah Air kita sebagai rakyat Indonesia dengan identitas Bhinneka Tunggal Ika, harus terus dirawat agar terus bertumbuh sehingga ke depan Indonesia dapat dipastikan telah benar-benar selesai dengan urusan perbedaan, baik itu perbedaan agama, ras, suku dan lainnya. Ini adalah pesta demokrasi, saat di mana masyarakat bebas menentukan pilihan. Jangan sampai membuat perpecahan antar anak bangsa," pungkasnya.
(mau/aay)