Ramadan akan berlalu dan 10 hari terakhir ini kita diimbau untuk banyak-banyak beribadah. Tak jarang ada orang yang memilih untuk melakukan iktikaf di masjid. Apa sih sebenarnya iktikaf dan keutamaanya? Kata ustaz, iktikaf pada hakikatnya proses mengenal diri sendiri yang berujung pada mengenal Allah SWT.
KH. Muhammad Syauqi Zainuddin MZ menjelaskan dalam sebuah tausiyahnya, iktikaf secara bahasa berarti berdiam diri. Namun dalam konteks agama, iktikaf bisa diartikan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dai Nasional tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah SAW di 10 malam terakhir Ramadan memang selalu melakukan iktikaf sehingga disunagkan untuk kita meneladaninya.
"Baginda Nabi SAW ketika memasuki 10 hari terakhir Ramadan, beliau lebih banyak di masjid daripada di rumah. Jadi Rasul SAW mencontohkan, memang sebaik-baiknya manusia itu yang sekarang lebih baik dari kemarin, dan esok hari lebih baik dari hari ini. Pada dasarnya kita sebagai manusia kan tidak mau stagnan, kita mau progres kan," urainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama beriktikaf, kita disarankan untuk banyak-banyak salat sunah dan juga membaca Al-Qur'an. Di 10 malam terakhir Ramadan, kita juga diminta berlomba-lomba untuk memperbanyak ibadah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pada hakikatnya memang iktikaf itu adalah usaha seorang hamba untuk lebih dekat dengan Tuhan. Lebih lanjut lagi, dalam perjalanannya dia akan lebih mengenal dirinya sendiri yang membawanya kepada pengenalan lebih jauh kepada Tuhan.
"Hakikat iktikaf ini sendiri bukan kita diam. Iktikaf itu adalah momen muhasabah dengan diri kita, mengenal kembali diri kita, karena kalau kita tidak kenal diri kita maka kita tidak kenal Tuhan kita. 'Siapa yang kenal dirinya maka dia akan kenal Tuhannya'," tambah KH. Muhammad Syauqi Zainuddin MZ.
"Ramadan ini merupakan bulan yang dikhususkan Allah SWT untuk umat muslim. Dalam sebuah riwayat lain, Nabi SAW mengingatkan 'seandainya umatku ini paham tentang keutamaan Ramadan, maka niscaya umatku akan meminta satu tahun ini isinya Ramadan semua'. Itu kalau kita tahu manfaat Ramadan," lanjutnya.
Kita disarankan untuk melakukan iktikaf di masjid. Namun ditegaskan oleh KH. Muhammad Syauqi Zainuddin MZ, apabila berhalangan karena ada kewajiban lain, iktikaf pun tidak masalah apabila dilakukan di rumah. Selama proses iktikaf tersebut dijalankan dengan fokus dan baik, tanpa terganggu oleh aktivitas-aktivitas lain.
Di akhir, dia menekankan kembali tentang tujuan utama dari iktikaf buat umat muslim. Ada tiga hal yang digarisbawahi oleh KH. Muhammad Syauqi Zainuddin MZ dalam tausiyahnya dalam acara inspirasi buka BKN PDI Perjuangan seperti dilihat di YouTube pada Selasa (18/4/2023).
"Iktikaf itu goals pertamanya adalah kita kenal diri kita, kedua kita tahu hakikat hidup kita ini diciptakan oleh Allah SWT buat apa. Yang ketiga kita tahu ke mana kita akan kembali. Dengan iktikaf, kita tumbuhkan keyakinan kita sama Allah dengan mengenal diri kita. Selama proses itu kita mungkin akan menemukan pengalaman-pengalaman yang mungkin hanya bisa dinalar dengan indra bukan ragawi," pungkasnya.