.webp)
Mediasi antara Tamara Bleszynski dan Ryszard Bleszynski gagal karena, sang kakak masih keukeuh agar adiknya membayar biaya pengobatan ayahnya sebesar Rp 4 miliar yang sudah termasuk bunga jika didepositokan.
Sementara itu, Tamara Bleszynski hanya bersedia membayarkan biaya pokok pengobatan rumah sakit senilai Rp 800 juta.
Tamara Bleszynski terkejut dengan sikap sang kakak dengan berani membungakan biaya pengobatan ayahnya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cukup kaget ya karena sesuai dengan kepercayaan yang saya anut, utang rumah sakit atau pengobatan beliau itu dibungakan sementara almarhum ayah itu punya warisan," kata Tamara Bleszynski saat ditemui usai mediasi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/4/2023).
"Apalagi sampai dibungakan terus-terusan, tentu saja menurut saya astaghfirullahaladzim," ujarnya melanjutkan.
Tamara Bleszynski sendiri menentang soal bunga yang diterapkan dalam gugatan kakaknya karena, tidak sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.
"Jadi saya butuh juga waktu untuk menenangkan diri karena tidak ada di ajaran kepercayaan saya bahwa utang ayah dibungakan sampai 21 tahun. Itu nggak ada," ujar Tamara Bleszynski.
Dirinya juga merasa heran mengapa sang kakak masih bersikeras untuk memaksanya membayar bunga yang diterapkan pada pengobatan ayahnya.
"'Oke saya akan bayar lah tapi sesanggup saya', saya bilang gitu. Tapi sesanggup saya. Tidak mau juga," ucap Tamara Bleszynski.
"Harus dibungakan, dibungakan, dibungakan. Saya kaget ya, jadi saya mungkin butuh banyak mendekatkan diri kepada-Nya untuk bisa memahami kok arah pikiran kakak saya seperti itu," pungkasnya.
(ahs/wes)
