Pelaku dugaan pengancaman terhadap Radja diketahui telah menjalani sidang perdana pada Rabu (15/3).
Kementerian Luar Negeri juga telah meminta agar persidangan tersebut dipantau oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru.
Radja sendiri tak tinggal diam, mereka terus berkoordinasi dengan pihak Kedubes Malaysia agar kasus yang menimpa mereka tidak terjadi intervensi oleh pihak lain.
"Kami berkoordinasi terus berkoordinasi baik kemarin ke pihak Kedubes Malaysia harapan kami, kami tidak ingin kasus ini, kasus yang sedang berjalan telah diinvertensi pihak-pihak," kata Ian Kasela saat ditemui di kawasan Transmedia, Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2023).
Jika para personel Radja diharuskan datang nantinya dalam sidang untuk memberikan kesaksian, Ian Kasela menegaskan siap dan berbesar hati untuk bersaksi.
"Kami terus berkoordinasi juga, kita akan mencoba nanti dari pihak (KBRI) mencoba memfasilitasi kita dengan berkoordinasi dengan jaksa penuntut," ujar Ian Kasela.
"Kita mau tahu seperti apa nanti langkah-langkahnya, kalau kami harus ke sana, ya kita berbesar hati mau nggak mau ya berangkat karena kita saksi dan korban," tegasnya.
Sebelumnya, kedua pelaku memang sempat ditangkap oleh pihak kepolisian, namun keduanya bebas setelah membayar uang jaminan.
Radja sendiri menghargai hukum yang ada di Malaysia, ia tetap berharap nantinya tidak ada intervensi saat berjalannya sidang.
"Jadi kami mau, oke ketentuan Malaysia seperti kemarin, jika mampu si pelaku mampu bayar jaminan dia dibebaskan, kita hargai itu, tapi proses tetap berjalan jadi kami berharap jangan sampai ada intervensi pihak luar. Sehingga memblurkan kasus ini," harap Radja.
Menurut informasi yang didapatkan band Radja, sidang sendiri akan diputuskan pada 3 Mei mendatang.
"Yang jelas informasi yang kita dengar bahwa sidang akan diputuskan tanggal 03 Mei," pungkasnya.
Simak Video "Kasus Masuk Pengadilan, Radja Berharap Tak Ada Intervensi dari Pihak Luar "
[Gambas:Video 20detik]
(ahs/wes)
