Anak dari pasangan Jevier Justin dan Tiffany, Shannuel Favory Justin, menjadi korban penganiayaan dari pengasuhnya.
Diceritakan pengasuh tersebut memandikan Shan dengan air dingin hingga bibirnya membiru dan menggigil. Bahkan, Shan yang mengidap celebral atrophy diguyur terus-menerus sehingga panik dan air masuk ke mulut serta hidung.
Setelah kejadian tersebut, Jevier Justin tak melaporkan hal tersebut ke polisi karena masih memikirkan masa depan si pengasuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku nggak laporkan ke polisi karena aku tahu hidupnya pasti hancur. Dia baru 17 tahun, bisa apalagi sanksi terhadap penganiayaan terhadap anak di bawah umur, belum lagi anak spesial, itu pasti masa depannya hancur sih," kata Jevier Justin saat ditemui di kawasan Transmedia, Tendean, Jakarta Selatan, kemarin.
Menurutnya, sanksi sosial telah cukup untuk membuat efek jera bagi si pengasuh. Apalagi dengan disebarkannya foto pelaku tersebut, masyarakat dapat berhati-hati.
"Biarkan saja aku nggak lapor tapi sanksi sosial saja, dari social media ternyata membludak sampai sekarang jadi ada press awareness, orang-orang tahu harus hati-hati dengan mba ini," tutur Jevier Justin.
"Kalau dia sudah bertobat atau gimana, saya nggak tahu. Untuk sementara mungkin jiwanya masih ababil, masih belum bisa dipercaya dia," sambungnya.
Jevier Justin kini lebih berhati-hati dalam memilih pengasuh baru untuk putrinya. Antisipasi tambahan adalah ia bakal mengawasi sang buah hati lebih ekstra.
"Trauma iya awalnya. Tapi sekarang lebih ke was-was saja sih, karena bagaimanapun itu adalah pekerjaan yang membantu, yang mulia sekali, jadi tetap kita awasi dengan lebih ekstra dengan lebih ketat," pungkasnya.
(ahs/mau)