Sunan Kalijaga serius memperpanjang dugaan adanya pengeroyokan kepada anaknya, Sean, di sekolah. Putra bungsu Sunan Kalijaga diduga dikeroyok oleh enam orang teman sekolahnya.
Kemarin, Sunan Kalijaga bersama istri dan anak mendatangi Polres Jakarta Selatan. Kedatangannya kali itu guna menyerahkan bukti-bukti yang dimiliki terkait dugaan adanya pengeroyokan kepada putranya.
"Hari ini kami memenuhi panggilan untuk berita acara pemeriksaannya untuk saya selaku pelapor, dan tadi putra saya selaku yang mengalami kejadian (pengeroyokan). Tadi didampingi oleh kuasa hukum kami sama istri saya, ibunya Sean," kata Sunan Kalijaga ditemui di Polres Jakarta Selatan, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sean dicecar beberapa pertanyaan oleh penyidik. Sunan Kalijaga dan istri juga mendapatkan beberapa pertanyaan dari penyidik terkait adanya dugaan pengeroyokan kepada anak mereka.
"Yang pertama dari orang tua korban sudah memberikan keterangan kurang lebih 12 pertanyaan dan juga korban sendiri. Tadi dari ibunya yang mendampingi bersama saya kurang lebih 20 pertanyaan. Pertanyaan seputar kejadian tersebut," kata Agustinus Nahak, kuasa hukum Sunan Kalijaga dan anak.
Selain dilakukan pemeriksaan, Sunan Kalijaga juga memberikan sederet bukti adanya dugaan pengeroyokan terhadap Sean kepada polisi.
"Dan berikutnya hari ini kami juga menyerahkan dokumen. Dokumen itu artinya ada barang bukti berupa surat dan flashdisc isinya rekaman tersebut," kata kuasa hukum Sunan Kalijaga.
"Nah dokumen yang kami serahkan itu adalah surat pernyataan dari kepala sekolah, pernyataan daripada orang tua terduga pelaku dan pernyataan dari pelaku sendiri. Ada beberapa dokumen yang diserahkan dan hasil CT scan. Itu barang bukti yang kita serahkan ke penyidik," lanjutnya.
Heidy, istri Sunan Kalijaga beberapa waktu lalu menangis melihat video CCTV yang merekam kejadian anaknya diduga dikeroyok. Sunan Kalijaga menyebut kejadian itu bermula dari Sean yang di-bully.
"Putra saya, dia tetap diam, di hari yang sama, dia menerima tiga kali peristiwa hal yang sama. Di lapangan bola dia dilempari daun dan sampah, dia diam, naik ke atas, menghindar dan dikejar, dipukul empat kali di depan kelas, anak saya diam, dia masuk ke kelas menghindari keributan," cerita Sunan Kalijaga saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2023).
Sunan Kalijaga mengambil jalur hukum karena merasa ada unsur kesengajaan dan juga tidak ada itikad baik dari orang tua terduga pelaku untuk bertanya soal kondisi Sean.
"Kami melihat, ini bukan teman sekelas Sean, dari keluarga terlapor sudah ada komunikasi, tepi setelah Sean dibawa ke dokter, mereka tidak menanyakan kondisi, maka dari itu, kita laporkan kasus ini," kata Agustinus Nahak.
(pus/wes)