Hingga kini pihak keluarga kerajaan masih memilih bungkam setelah Pangeran Harry dan Meghan Markle membuat pengakuan mengejutkan via dokumenter dan buku. Serangan yang bertubi-tubi dari Duke dan Duchess Sussex seakan tak berpengaruh apa pun bagi istana.
Menurut salah satu pakar kerajaan, Christopher Andersen, Pangeran Harry sebenarnya mengharapkan reaksi dari istana setelah dirilisnya dokumenter Harry & Meghan dan Spare. Namun, Raja Charles hingga kini memilih bungkam dan hal itu menggaggu Harry.
"Aku rasa Harry ingin mendapatkan reaksi dari seseorang," ungkap Andersen dikutip dari US Magazine.
"Tapi menjelang penobatan, kurasa yang diinginkan Raja Charles hanyalah kedamaian. Itulah kenapa menurutku Harry sangat frustrasi karena tidak mendapatkan respons apa pun dari istana," lanjutnya.
Tak hanya menyerang Pangeran William dan Kate Middleton, Pangeran Harry juga bicara soal sang ibu tiri, Permaisuri Camilla. Ia bahkan menyebutnya sebagai penjahat dan sangat berbahaya.
Christopher Anderson pun menilai pengakuan tersebut akan semakin memperburuk hubungan Pangeran Harry dengan Raja Charles. Karena diketahui Raja Charles sangat protektif terhadap sang istri.
"Charles sangat defensif kalau bicara soal Camilla. Apa pun hal negatif yang berhubungan Camilla, ia tak akan diam saja. Jadi kita lihat saja apa yang akan terjadi," jelas Anderson.
"Aku sebelumnya yakin Harry dan Meghan akan tetap hadir di penobatan Raja Charles. Namun sekarang, aku tak yakin mereka diundang," pungkasnya.
Charles naik takhta pada September 2022 setelah sang ibunda, Ratu Elizabeth II, meninggal dunia. Upacara penobatan Raja Charles akan digelar pada Mei 2023.
Simak Video "Respon Pangeran Harry dan Meghan Markle Diusir dari Rumah di Inggris"
[Gambas:Video 20detik]
(dal/pus)