Kata Ustaz: Baik dan Buruk Pasangan Adalah Rezeki

Kata Ustaz: Baik dan Buruk Pasangan Adalah Rezeki

Tim detikcom - detikHot
Kamis, 12 Jan 2023 06:00 WIB
Ulama
Penjelasan Ustaz Syam ketika menghadapi ujian yang berawal dari pasangan. Foto: dok.Instagram Ustaz Syam Elmarusyi
Jakarta -

Siapa yang tak berharap mendapat pasangan yang baik sikap, perangai, dan tutur katanya. Namun terkadang ada saja sikap pasangan yang membuat kita merasa kesal.

Kata Ustaz mengambil penjelasan dari Ustaz Syam Elmarusy. Ujian yang datangnya dari pasangan tetap disebut rezeki. Perlu diingat Allah SWT mendatangkan rezeki bukan hanya dari sebuah kesenangan, tapi juga dari ujian.

Berikut penjelasan lengkap Ustaz Syam Elmarusy:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayidina Umar bin Khatab itu pernah ditanya dan beliau memberikan argumen tentang sebuah musibah. Sayidina Umar bin Khatab mengatakan ketika saya mendapatkan musibah, ketika saya mendapatkan suatu kecelakaan maka saya bersyukur pada Allah SWT. Kenapa? Karena musibah yang saya hadapi itu adalah musibah duniawi, bukan musibah agama.

Artinya apa? Kalau ada yang mendapat beginian (suami kasar dan selalu menyakiti) apakah masih rezeki. Kalau itu belum menyangkut tentang agama itu termasuk rezeki. Kapan menjadi musibah? Ketika musibah itu menyangkut tentang agama.

ADVERTISEMENT

Di zaman Imam Al Ghazali kalau ada orang yang sakit biasa saja. Kalau ada anak yang sakit biasa saja. Lalu kapan mereka takziah? Saat ada orang yang tidak datang ke masjid salat. Kalau ada saudara mereka yang tak datang salat ke mesjid mereka berbondong-bondong datang.

Maka kalau ditanya apakah ujian melalui pasangan tetap dikatakan menjadi rezeki? Tetap menjadi rezeki. Baginda Nabi Muhammad SAW, 'Suatu yang menakjubkan untuk mereka yang beriman, jikalau sesuatu yang menimpanya adalah sesuatu yang disukainya mereka bersyukur. Apabila sesuatu yang menimpanya adalah sesuatu yang tidak disukainya mereka bersabar. Sabar itu sesungguhnya pahala kesabaran itu unlimited.'

Pasangan yang menyengsarakan, pasangan yang menghinakan adalah rezeki dari Allah SWT. Rezeki apa? Rezeki supaya bisa bersabar.

Seandainya bukan rezeki tidak akan ada ujian pasangan seperti yang dialami Nabi Nuh AS. Tidak akan ada ujian pasangan seperti Nabi Luth AS. Tidak ada ujian pasangan seperti Sayyidina Asiyah yang harus menghadapi Firaun, manusia terburuk yang pernah Allah ciptakan, melawan Allah yang mengaku Tuhan. Tapi, Sayyidina Asiyah diberi ujian dalam rumah tangga.

Jangan menganggap rezeki itu sesuatu yang mengenakkan saja, sesuatu yang tidak mengenakkan kelihatannya, itu bisa menjadi sesuatu yang membuat Rasulullah SAW kagum terhadapnya karena ketika tertimpa musibah mereka tetap bisa menjadikannya sebagai ladang pahala.

Pasangan itu selalu menjadi rezeki untuk manusia, tanpa bermaksud menggurui, bukankah Nabi Muhammad SAW dalam sabda beliau, 'Ketika seseorang menyentuh tangan (pasangannya) berupa sedekah. Ketika pulang ke rumah dan berhubungan dengan istrinya maka itu termasuk pahala.'

Kata Sahabat, 'Ya Rasulullah masa perbuatan yang beginian dikatakan ibadah. Bukankah itu perbuatan yang manusiawi saja bukan termasuk ibadah?'

Nabi Muhammad SAW mengatakan, 'Bukankah jika engkau melakukan itu dengan bukan yang halal termasuk dosa?' Maka kata Sahabat, 'Jelas berdosa Rasulullah saya berzina namanya.' 'Maka jelas ketika engkau melakukannya dengan yang halal, maka berupa pahala, wah rezeki yang luar biasa. Ketika memandang di luar yang haram mendapatkan dosa, ketika memandang yang di dalam halal itu adalah rezeki luar biasa.'

Rezeki yang luar biasa Allah SWT titipkan ke kita, maka Allah katakan dalam ayat-ayat Allah, bukan hanya ayat-ayat itu mushab kitab Al Quran, tapi ayat-ayat Allah juga berupa pasangan, ayat-ayat Allah yang perlu disyukuri karena memberikan rasa tenang. Ketika rasa senang ataupun rasa sengsara dua-duanya bisa jadi ladang pahala.

Ketika memberikannya ketenangan bersyukur. Kalau memberikannya ujian bersabar.




(pus/wes)

Hide Ads