Cecep menceritakan saat gempa terjadi awalnya dia mengira itu hanya ulah temannya yang suka iseng menggoyang-goyangkan bangkunya. Setelah tahu gempa dan berusaha menyelamatkan diri, banyak teman-temannya yang panik dan dia lemas.
"Lagi sekolah. Pas masuk ada getaran. Kata teman aku teh 'Itu dia yang suka getarin bangku (menunjuk salah seorang teman)'. Habis itu langsung ada gempa gede gitu. Aku kan panik, pas panik itu aku teh lemas nggak bisa lari," cerita Cecep, adik Dinar Candy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas lari, mau naik ke tangga, tangga itu roboh. Orang-orang pada maksa naik ke tangga, tangga itu roboh pada kehantam. Aku ada bata berusaha naik, aku lewat toilet langsung lompat ke lapangan. Pas di lapangan sudah ramai banget," sambungnya menggambarkan suasana mencekam yang dia lihat saat itu. Bahkan ada beberapa temannya yang nekat lompat ke lapangan dari lantai atas sekolah.
Ayah Dinar Candy saat itu tak bisa menghubungi Dinar Candy karena listrik padam dan tidak ada sinyal. Sampai akhirnya setelah berhasil mengevakuasi Cecep, sang ayah mencari cara dengan men-charger ponsel di mobil.
Baru hampir tengah malam Acep berhasil menghubungi Dinar Candy. Kini Dinar Candy memboyong keluarganya ke kediamannya sampai situasi benar-benar aman.
(pus/wes)