Presenter Ncess Nabati tengah berada di kampung halamannya, Cianjur Selatan, saat gempa terjadi. Pada malam harinya pascagempa Ncess Nabati kembali ke Jakarta.
Sekitar 5 jam lalu, Ncess Nabati memperlihatkan masih berada di jalan tol menuju Jakarta. Ncess Nabati merasakan sangat pegal pada perjalanan kala ini.
"Dan, masih di tol. Kirain pas bangun sudah di rumah. Ya Allah pegal banget," ungkap Ncess Nabati dilihat, Selasa (22/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru sekitar dua jam lalu, Ncess Nabati tiba di Jakarta. Presenter program kuliner itu menceritakan perjalanannya dari Cianjur.
"Alhamdulillah sampai Jakarta juga setelah 16 jam perjalanan dari kampung, ke kota Cianjur, lalu ke Jakarta dengan akses jalan yang muter karena nggak bisa lewat jalur puncak dikarenakan ada longsor," ceritanya.
"Untuk saudaraku di Cianjur, semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, amiin," tutup Ncess Nabati.
detikcom juga sempat menghubungi Ncess Nabati secara langsung. Akan tetapi, tidak ada balasan. Ncess Nabati melalui Instagram Stories miliknya mengabarkan tak bisa membalas satu persatu WhatsApp dan DM yang sampai kepadanya.
Ncess Nabati mengabarkan kondisinya dan keluarga dalam keadaan selamat usai gempa Cianjur.
"Teman-teman yang WA dan DM makasih banyak banyak perhatian dan kasih sayangnya. Maaf belum bisa balas satu-satu yah. Alhamdulillah aku sama keluarga baik-baik. Terima kasih untuk semua doa-doanya," ungkap Ncess Nabati dan memperlihatkan suasana yang gelap.
Gempa M 5,6 meluluhlantakkan Cianjur, banyak bangunan yang hancur dan korban berjatuhan. Getaran gempa yang terjadi pada Senin (21/11/2022) itu terasa kencang di Jakarta.
Ada sekitar 162 korban tewas sampai saat ini akibat gempa Cianjur. Tercatat 2.345 bangunan, dua jembatan, dan beberapa jalan di Cianjur rusak.
Salah satu imbas dari gempa Cianjur adalah longsor yang melumpuhkan jalur Puncak. Jalan Raya Cianjur-Puncak tertutup material longsor.
Dilansir dari detikJabar, sampai tadi malam polisi melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengarahkan kendaraan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
(pus/wes)