Kasus yang melibatkan Nindy Ayunda terkait dugaan penyekapan masih bergulir sampai sekarang di Polres Jakarta Selatan. Sulaeman yang mengaku sebagai korban kini buka-bukaan terkait masalah tersebut.
Sulaeman menyampaikan pada 11 Februari 2021, dirinya hendak pulang dari kediaman Nindy Ayunda yang berada di kawasan Jakarta Selatan. Namun, ia mendadak diminta kembali oleh sang artis.
Sesampainya di rumah Nindy Ayunda, Sulaeman mengaku ada Lia Karyati yang kala itu jadi baby sitter anak sang artis. Kemudian ia dan Lia dibawa masuk ke sebuah mobil oleh empat orang yang diduga disuruh Nindy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditutup mata saya, terus ya saya tiba-tiba ditendang, dipukul, dan dada ditekan pakai lutut oleh seseorang," ujar Leman.
Lalu pada 15 Februari 2021, Sulaeman diminta bersaksi oleh Nindy Ayunda. Itu berkaitan soal penyekapan dan penganiayaan.
"Di depan media saya didikte untuk mengatakan bahwa tidak ada penyekapan dan pemukulan terhadap diri saya," tutur Leman.
Sulaeman merasa tertekan hidupnya sampai sekarang gegara diduga menerima perlakuan demikian dari Nindy Ayunda. Ia pun tak sungkan menuangkan ceritanya itu saat melakukan BAP oleh penyidik Polres Jakarta Selatan.
Dari pengakuan Sulaeman, pengacara Fahmi Bachmid berharap ada tindakan tegas dari pihak berwajib. Ia juga sudah menyertakan bukti-bukti terkait hal tersebut.
"Jangan tanya ke saya, silakan tanya ke Polres Jakarta Selatan (untuk kelanjutan perkara)," kata Fahmi.
Sementara, pihak Polres Jakarta Selatan belum bisa bicara banyak lagi terkait pelaporan Sulaeman untuk Nindy Ayunda. Ia juga tak bisa berkomentar soal pengakuan dari Leman dan istrinya, Rini Diana.
"Penyidik itu, saya nggak bisa bicara itu," ujar Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat dikonfirmasi.
Dari pihak Nindy Ayunda sendiri baru pengacara yang membantah adanya dugaan penyekapan. Ia punya bukti kuat untuk hal itu.
(mau/pus)