Dugaan penyekapan yang dilakukan oleh Nindy Ayunda terhadap Sulaeman yang dulu masih menjadi sopirnya terus bergulir. 2 tahun berlalu, kasus tersebut baru naik tahap penyidikan.
Sulaeman pertama kali muncul saat istrinya, Rini Diana dua tahun lalu menggelar jumpa pers dan mengaku suaminya tak pulang dan putus komunikasi. Namun, di tengah-tengah jumpa pers, Sulaeman muncul.
Sulaeman, mantan sopir NIndy Ayunda, membantah disekap, dia mengaku hanya diminta tak boleh pulang karena ketahuan memata-matai Nindy Ayunda. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Sulaeman mengaku dirinya memang disekap dan mengalami kekerasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu dia mengaku tidak disekap karena ada dalam tekanan.
"Suleman menjelaskan semua, awal kejadiannya sehingga dia tidak pulang sampai dia juga sempat dipukul, dikasih alat penutup kepala, dan dia akhirnya dipukul, dan seterusnya," kata Fahmi Bachmid di Polres Jakarta Selatan, usai mendampingi Sulaeman menjalani pemeriksaan lanjutan semalam.
Setelah tak lagi jadi sopir Nindy Ayunda, Sulaeman sempat dikabarkan mengalami teror dan jadi tulalit. Bahkan sampai saat ini dia masih trauma.
"Ada, kalau pemukulan sudah ada. Kalau perampasan kemerdekaan artinya seseorang tidak boleh pulang, memang tidak boleh pulang. Seseorang yang bisa pulang setiap hari, tiba-tiba nggak pulang. Orang yang bisa berkomunikasi dengan anak dan istrinya, itu tidak bisa berkomunikasi. Itu dirampas kemerdekaannya dia sebagai manusia," tegas pengacara Sulaeman, Fahmi Bachmid.
"Penyekapan, bahasa yang paling mudah penyekapan. Nah, di dalam penyekapan ini, jelas sekali bahwa bagaimana korban ini, Leman tidak boleh pulang dan tidak boleh bertemu istrinya dan seterusnya," sambungnya.
![]() |
Fahmi Bachmid mengatakan Sulaeman sempat dibawa oleh beberapa oknum dimasukan ke dalam mobil. Akan tetapi untuk rinciannya, Fahmi Bachmid tak bisa menjabarkan secara jelas karena sudah masuk dalam materi BAP.
"Sulaeman dan Rini itu menyampaikan kejadian runtut peristiwanya seperti apa, mulai dari 11 Februari 2021 kejadian dan kejadian dia dibawa dan ditaruh di sebuah apartemen, nggak boleh pulang, ketemu istri nggak boleh, ketemu anak nggak boleh, berkomunikasi pun tidak boleh. Itu namanya kemerdekaan seseorang sudah dirampas," beber Fahmi Bachmid.
"Bahkan dia sampai sekarang masih trauma. Terus ditanya, kenapa nggak melarikan diri? 'Karena sudah pernah dipukuli kepala saya,' (jawab Sulaeman) jadi ketakutan itu masih ada dan dia diancam supaya dia tetap ada ditempat, seperti itu kejadiannya," tukasnya.
Simak Video 'Kekecewaan Eks Sopir Nindy Ayunda Kasus Dugaan Penyekapan Berlarut-larut':