Mantan sopir Nindy Aynda, Sulaeman menjalani pemeriksaan tambahan atas kasus dugaan penyekapan didampingi kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid di Polres Meto Jakarta Selatan. Sulaeman masih trauma.
Pemeriksaan tersebut berlangsung selama kurang lebih 9 jam hingga berakhir pada pukul 11 malam. Fahmi Bachmid memberikan keterangan kepada awak media tanpa Sulaeman yang masih trauma atas pemnyekapan yang dialaminya dua tahun lalu.
"Sampai sekarang (Sulaeman) masih trauma," kata Fahmi Bachmid saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dalam pemeriksaan tambahan ini Sulaeman menjawab sebanyak 50 pertanyaan yang diajukan oleh penyidik secara merinci.
"Sulaeman menjelaskan semua, awal kejadiannya sehingga dia tidak pulang sampai dia juga sempat dipukul, dikasih alat penutup kepala dan dia akhirnya dipukul, dan seterusnya," terang Fahmi Bachmid.
"Nah, ada 50 pertanyaan. Apa pertanyaannya? Saya tidak akan sampaikan. Hanya memberikan intisari dari perkara ini, mengerucut adanya aktor intelektual yang mengawali persoalan ini. Tadi sudah disampaikan," sambungnya.
Fahmi Bachmid berharap kasus yang sudah berlarut-larut hingga dua tahun lamanya ini sudah mendapatkan kejelasan dalam waktu dekat. Terlebih, kasus dugaan penyekapan ini sudah masuk dalam tahap penyidikan.
"Mudah-mudahan dalam minggu-minggu ini segera Anda tanyakan ke penyidik supaya semuanya terang benderang jangan sampai kasus yang begitu mudah ini berputar-putar dua tahun menjadi tidak jelas," harap Fahmi Bachmid.
Nindy Ayunda dilaporkan oleh Rini Diana yang merupakan istri dari mantan sopirnya, Sulaeman, dengan tuduhan melakukan penculikan dan penyekapan. Laporannya tercatat dengan nomor LP/904/II/YAN2.5/2021/SPKT PMJ.
Sementara itu, Nindy Ayunda masih konsisten tak bicara mengenai dugaan kasus penyekapan. Hanya melalui kuasa hukumnya saja yang membantah tuduhan-tuduhan dari Rini Diana.
Simak Video 'Eks Sopir Nindy Ayunda Terima 50 Pertanyaan Terkait Kasus Penyekapan':