Gelombang cancel Kanye West makin nyata. Setelah bertahun-tahun memperdagangkan kefanatikan, Kanye West kini disingkirkan.
Beberapa waktu lalu, Kanye West memicu kemarahan karena memakai kemeja 'White Live Matter' di Yeezy Paris Fashion Week pada 3 Oktober 2022. Tak lama setelah gelombang kemarahan, ia beralih ke media sosial dengan kicauan yang dituduh antisemitisme.
"I'm a bit sleepy tonight but when I wake up I'm going death con 3 On JEWISH PEOPLE," kicaunya pada 8 Oktober.
"Lucunya saya sebenarnya tidak bisa menjadi Anti-Semit karena orang kulit hitam sebenarnya adalah orang Yahudi. Anda juga telah mempermainkan saya dan mencoba menghitamkan siapa pun yang menentang agenda Anda."
Kicauan itu kemudian dihapus. Tapi banyak pengguna yang sudah terlanjur heboh. Ungkapan tersebut adalah salah satu yang diadopsi oleh neo-Nazi dan kelompok supremasi kulit putih sebagai tanggapan terhadap gerakan Black Lives Matter.
Banyak orang kulit hitam dan Yahudi terluka karena hal tersebut. Bagi orang-orang Yahudi, antisemitisme yang dikicaukan Kanye West, seperti pengingat gerakan yang usianya sudah berabad-abad.
Gara-gara itu, banyak merek dagang yang membatalkan kontrak dengannya. Vogue dan Balenciaga telah resmi memutuskan hubungan dengannya.
Gap juga mengumumkan akan menutup YeezyGap dan menarik barang dagangannya. Minggu ini, Adidas juga melakukan langkah serupa. Kabarnya, pemutusan kerjasama lewat lini Yeezy akan merugikan perusahaan sebesar 248 juta USD tahun ini.
Mereka mengaku tidak akan menjual produk baru dari merek tersebut, karena tidak mentolerir segala bentuk antisemitisme atau perilaku kebencian dan diskriminatif.
Sebelumnya, kesepakatan kerjasama itu menghasilkan keuntungan sekitar 2 miliar USD, hampir 10 persen dari pendapatan tahunan Adidas.
Merek-merek itu pernah diuntungkan karena diasosiasikan dengan budaya hip-hop melalui kesepakatan mereka dengan Kanye West. Bahkan, mereka juga 'menikmati' saat Kanye West berparade mengitari bendera konfederasi, menyalahkan orang kulit hitam atas perbudakan dan menyebut-nyebut Donald Trump.
Kini, berbagai pembatalan kerjasama itu juga menjatuhkan Kanye West dari daftar orang terkaya versi Forbes. Forbes juga melaporkan bahwa Kanye telah kehilangan status miliardernya setelah Adidas mengumumkan mereka membatalkan kesepakatannya pada 25 Oktober.
CEO Endeavour Ari Emanuel, yang bergerak dalam perusahaan entertainment dan media agensi, mendorong beberapa mitra bisnis Kanye West, termasuk Apple, Spotify, dan lainnya untuk menghentikan bisnis mereka dengan sang rapper.
"West bukan sembarang orang, dia adalah ikon budaya pop dengan jutaan penggemar di seluruh dunia. Dan di antara mereka ada anak-anak muda yang pandangannya masih terbentuk. Inilah sebabnya mengapa perlu bagi kita semua untuk berbicara. Kebencian dan antisemitisme seharusnya tidak memiliki tempat di masyarakat, tidak peduli berapa banyak uang yang dipertaruhkan," ujarnya kepada Financial Times.
Simak Video "Curhat Kim Kardashian Kesulitan Lindungi Anaknya dari Kontroversi Kanye West"
[Gambas:Video 20detik]
(nu2/dar)