Tidak dipungkiri jika industri hiburan dewasa di Jepang adalah hal yang menjanjikan. Namun di balik itu, ada banyak cerita kelam yang dikisahkan oleh para pelakunya.
Salah satu yang merasakan hal tersebut adalah bintang porno Saki Kozai. Pada 2016, ketika berusia 24 tahun, ia menandatangani kontrak dengan sebuah agensi untuk menjadi model.
Yang uniknya, pihak agensi tidak melakukan casting atau audisi sebelumnya. Saki Kozai dinilai menarik ketika dilihat di jalanan Tokyo.
Pada hari pertama mendapatkan pekerjaan, Saki Kozai langsung diminta berhubungan seks di depan kamera. Ia menangis sambil berpikir kemungkinan untuk melarikan diri dari 20 orang yang ada di lokasi tersebut.
"Aku tidak bisa melepas pakaianku. Yang bisa aku lakukan cuma menangis," katanya kepada AFP Jepang.
"Tidak ada wanita yang bisa mengatakan 'tidak' ketika mereka dikelilingi seperti itu," lanjutnya.
Lebih dari itu, Saki Kozai juga akhirnya kecanduan obat penenang. Obat tersebut ia andalkan ketika kecemasan menghantui pikirannya.
Saki Kozai mengaku seakan dicuci otaknya oleh pihak agensi. Ia akhirnya memutuskan kontak dengan keluarga demi fokus terhadap 'kariernya' tersebut.
"Aku tidak bisa membuat keputusan yang rasional lagi," ucapnya.
Pada akhirnya, Saki Kozai menerima peran barunya sebagai bintang porno. Ia menyebut tidak ada celah untuk bisa keluar dari sana.
"Awalnya, aku bilang tidak bisa melakukannya. Tapi ketika aku melakukannya, itu benar-benar menyakitkan. Tim produksi tidak akan berhenti," ujar Saki Kozai.
Human Rights Now yang berbasis di Tokyo mencatat rata-rata agensi penyalur bintang porno punya trik nakal. Para bintangnya ditekan dengan denda selangit dan ancaman lainnya agar terus memproduksi film dewasa.
Simak Video "Geger Bupati Pangandaran Ngamuk Saat Sidak Tempat Hiburan Malam"
[Gambas:Video 20detik]
(dar/ass)